Senin, 09 September 2013



Ikan Arapaima yg berhasil dipancing di Umbul Tirto Yogyakarta (samping stasiun KA pathuk)

Arapaima gigas (piracucu atau paiche) merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Kerabat ikan arwana ini  berasal dari  Amerika Latin Selatan bisa mencapai  panjang 3-4  m (9,9ft) dengan berat 200 kg dan berdiameter 60 cm. Sayangnya, Arapaima berukuran  lebih dari 2 m sulit ditemukan di alam liar saat ini. Di habitat aslinya, ikan arapaima merupakan sumber makanan bagi penduduk setempat. Sampai pada bulan desember  2001, populasi  mereka diperkirakan kurang dari 850 ekor di wilayah hutan Iwokara pada ekosistem lahan basah Rupunumi.

Selain bertubuh besar dan seram, arapaima memiliki kemampuan menghirup udara dari permukaan air. Kemampuan ini disalurkan tenggorokan yang menyerupai paru-paru, hal ini merupakan adaptasi bagi lingkungan air dan rawa-rawa berlumpur sungai Amazon yang sedikit mengandung oksigen. Ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 – 20 menit sekali. Ikan muda biasanya  muncul ke permukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 18 – 20 menit sekali. Pada saat air lingkungan menyusut dan oksigem menurun, arapaima akan menghirup udara langsung dari afmosfer. Dan apabila air mongering ia akan membentuk bola dan membenamkan diri pada lubang sampai air kembali datang.

Arapaima memiliki “lidah” sepanjang lebih 15 cm pada saat dewasa dan bertulang, permukaan kasar dan sering digunakan penduduk setempat sebagai amplas atau kikir untuk menghaluskan permukaan kayu. Lidah arapaiman juga dipercaya  memiliki daya penyembuh penyakit cacingan oleh masyarakat Amerika latin selatan. ***bm alias bang markus

0 komentar:

Posting Komentar