Menjamu seorang Pro Angler kebangsaan Malaysia yang merupakan tokoh
Icon dan Tester dari sebuah Merk alat pancing ternama untuk region Asia
Tenggara Ben Arzil Akhtar, Abas Oakley Wild fishing Team mendapat kehormatan
untuk memandu Ben Akhtar menyusuri anak anak sungai Kapuas ke pedalaman Hutan
Kalimantan untuk menuntaskan hasrat Ben Akhtar mendapatkan License Ikan Tapah
atau Walago leery kalimantan yang sangat di idam idamkan olehnya. Berikut kisah
yang sangat seru dalam petualangan berburu tapah.
Kerandang Strike pembuka dari Abas Oakley |
Empat
buah Speedboat dari Abas oakley Wild Adventure Team yang di konsep untuk
“Indonesian Daiwa Dream Team” dengan Kapten kapten yang berpengalaman menembus
lebatnya rimba belantara kalimantan siap dengan segala atribut dan semangat 45
demi membantu mewujudkan cita cita Ben Akhtar mendapatkan “Lisensi” Tapah
Borneo.
Sabtu
malam 10 mei 2014 kami berkumpul di pangkalan Speedboat markas Abas wild
Adventure Team, ialah Pak Abas, Teddy, Edwin, Agus, Odilo, Fauji dari jakarta, Anang tak tik dari Palangka raya, Adhi Fatah Berita Mancing,
para kapten speedboat dan tentunya Ben Akhtar yang di temani seorang wartawan
dari majalah Sirip Malaysia melakukan prepare untuk segala macam kebutuhan casting besok, termasuk technical meeting tentang safety, titik target spot
serta tackle
set dan lure yang di rekomendasikan untuk pertempuran esok hari. Setelah
prepare dan Meeting dirasakan cukup kami memutuskan untuk beristirahat supaya
badan segar dan fit dalam perjalanan nanti.
Minggu
pagi pagi sekali kami semua sudah bangun dan langsung berebut masuk kamar mandi
untuk membasuh badan agar segar selama trip hari ini, Edwin dan Agus yang
bertugas memberikan service bagi para tamu Abas Wild Adventure team sangat
sigap menjemput kami pagi itu, belum lagi kami rapih di hotel mereka sudah
standby di lobby hotel. Dan setelah semua siap kami langsung berangkat menuju
Pangkalan Speed boat, sudah menunggu disana Pak Abas dan kawan kawan yang
sedang melakukan double check dan membagi jatah speedboat untuk setiap peserta,
dengan jumlah peserta dari Angler, wartawan dan kapten seluruhnya 13 orang.
Selesai
double check dan pembagian jatah Speedboat, kami tidak lagi berlama lama, leader boat yang di bawa Kapten
Ahmad langsung tancap gas membelah indahnya kapuas menuju sungai Landak,
beriringan 4 team dengan Speedboat yang sudah Seragam dan di penuhi angler
berbaju merah putih mengikuti Leader.
Abas Wild Adventure team feat BEN AKHTAR_ Team sesaat setelah bertamu kepada penduduk pribumi |
Dua
jam perjalanan membelah kapuas dan menembus belantara yang menjulur ke arah
sungai yang kami lalui akhirnya tiba kami di bagian sungai yang di perkirakan
dihuni oleh ikan tapah monster dan predator sungai lainnya. Tanpa di komando
langsung saja seluruh team melakukan gempuran dan lemparan lure ke arah dimana
naluri dan insting mereka mengatakan di huni oleh para predator. Meskipun
sempat di guyur hujan lebat selama 1 jam, drifting cast ke arah hulu terus kami lakukan tanpa lelah dengan terus
berharap akan ada sambaran. Sungguh indah memperhatikan tehnik casting yang di
pertontonkan oleh Ben Akhtar hari itu, Pitching, Flipping dan skippingnya
sangat mumpuni, sehingga setiap lemparan lurenya nyaris sempurna menembus
lubang lubang kecil di balik rerimbunan, rupanya inilah mengapa sebagai seorang
Pancinger khususnya castinger wajib memepelajari tehnik Skipping, Flipping
maupun Pitching, tehnik tehnik ini adalah solusi untuk memancing di tempat
tempat yang sempit dan medan yang di penuhi Vegetasi sehingga kita harus bisa
menempatkan lemparan seakurat mungkin untuk mendapatkan hasil yang lebih
maksimal.
Sedang
asyiknya saya menikmati pemandangan rimba sungai landak yang benar benar liar
tiba tiba terdengar suara dari arah depan “STRIKE!!”, rupanya suara tersebut
datang dari speedboat leader, pak abas terlihat menikmati sekali sedang Fight
diantara derasnya arus dan rimbunnya semak, tak perlu lama, hanya sekitar satu
sampai dua menit saja seekor kerandang hijau berhasil landed dengan sempurna,
seekor ikan yang cukup eksotis dan merupakan target buruan dari banyak
pancinger di sini. Setelah mengambil beberapa Poto utnuk dokumentasi dan ikan
pun di Release demi kelestarian.
Drifting
cast terus
kami lanjutkan sampai pada titik di sebuah hulu sungai dimana disana ada rumah
pendudukpedalaman yang kami gunakan
untuk beristirahat dan makan siang, rencananya seluruh rombongan akan turun lagi
ke hilir melewati jaliur yang tadi sudah di lalui, karena perhitungan waktu dan
tidak ingin kemalaman di dalam hutan.
Ben dan Anang Strike Tapah |
Anang
taktik dan Fauji yang Speedboatnya
berada di belakang saya terlihat terus menerus tanpa lelah melempar umpan ke
titik titik yang di perkirakan ada ikan yang siap menyambar umpan buatan, dan
benar saja tidak lama dari itu sebuah sambaran menghantam umpan Crank yang
sedang di retrieve oleh Anang, sempat terjadi Fight dengan sang predator, akan
tetapi karena kuatnya perlawanan dan mungkin hooked up yang kurang sempurna
akhirnya ikan terlepas dari kail dan melarikan diri, dengan wajah kecewa anang
pun menggulung umpannya ke atas, tetapi kembali lagi segera melempar, begitulah
memancing, adakalanya ikan bisa dikendalikan dan landed, ada juga kalanya kita
harus berbesar hati ketika gagal melandedkannya.
Berikutnya
adalah Teddy yang satu speedboat dengan saya minta untuk kapten speed berhenti
di sebuah lubuk, dia yakin sekali akan keberadaan para predator di lubuk ini,
sambil menunggu speed lain melintasi kami teddy dan saya mencoba terus
melempari dan menyisir tepian sungai yang di tumbuhi rerumputan. Sungguh di
luar dugaan, Teedy berteriak strike seketika sedang ingin mengangkat lure yang
sedang di retrivenya, ikan Lais tembiring yang mengikut lure menyambar persis
di bawah Speedboat, Cuma beberapa detik saja Lais tembiring berukuran 8 ons
berhasil landed sempurna, teriakan kegirangan pun terlontar dari mulut teddy,
kami toast untuk kesuksesan tersebut. Kami masih lanjut di Lubuk tersebut karena
teddy yakin masih banyak penghuninya disitu, sementara speedboat lain terus
turun. Tidak lama dari strike pertama teddy Strike lagi, namun kali ini agak
jauh si ikan menyambar Umpan, sehingga ada pemandangan yang indah saat melihat
Teddy fight dengan sang Predator, lagi lagi seekor lais tembiring yang hooked
up sempurna dan landed. Teddy memang sangat berpengalaman dan mengerti sekali
seluk beluk sungai ini, sehingga ia lebih sering mendapatkan sambaran dibanding
Pancinger lainnya.
BEN AKHTAR_ Ben Akhtar akhirnya Strike Tapah. |
Drifting
terus kami lanjutkan untuk menyusul kawan kawan yang sudah lebih dulu turun,
sambil terus melakukan Cast, tiba tiba saya terkejut sekali saat sedang menarik
umpan minnow saya ke permukaan, sebuah penampakan mulut penuh gigi dan lebar
sekali menyambar Umpan saya tersebut, kontan benang PE melorot keluar dari
spool Baitcaster saya, masih dalam kondisi kaget saya coba menahan derasnya
laju mainline yang terus keluar dari spool dengan jempol saya, perlawanan
sempat terhenti, tapi tiba tiba ikan menusuk tajam ke bawah, disitu saya tak
mampu mengontrol lagi hingga akhirnya benang kembali lemas dan ikan pun lepas,
saya terduduk kaget shock dan kecewa. Teddy dan kapten Munaji hanya tertawa
melihat saya yang begitu terkesima dengan keadaan tersebut.
Praktis
tak ada lagi sambaran sore hari itu sehingga kami memutuskan untuk kembali ke
daratan dan berisitrahat, karena besok masih akan ada lagi petualangan lanjutan
yang tentunya akan tetap mendebarkan.
Tiba
di pangkalan Speedboat pukul 19.00 malam, kami berisitirahat disana, minum
kopi, teh, es dan dan lain sesuai selera sambil menunggu ikan bakar hasil
mancing siang tadi, Lais tembiring Tangkapan teddy jadi menu ikan bakar kami
malam itu. Sambil mencocol lais bakar dan sambal buatan pak Munaji kami
bercerita dan berbagi tentang serunya trip siang itu, hingga datang waktunya
istirahat malam di hotel dan rumah masing masing.
Hari
kedua kami lanjutkan lagi memasuki kawasan yang lebih dalam lagi dari trip hari
sebelumnya berharap akan lebih banyak species predator yang kami taklukan. Perjalanan
di lakukan hingga wilayah yang sangat sulit di lalui oleh speed boat kami,
namun disinilah letaknya kesenangan para petualang yang tergabung dalam team
Abas Oakley ini, dengan semangat dan gagah berani mereka menerobos lebatnya
rerimbunan semak dan pohon tumbang.
Tiba
di sebuah lokasi lubuk yang di dekatnya terdapat bangunan bekas Sawmill
(pemotongan kayu) yang sudah ditinggalkan, Anang taktik berteriak kegirangan
“STRIKE!!!!” saya yang tepat satu speedboat di belakangnya spontan mengarahkan
kamera Video untuk mengambil gambar
hidup pertarungan Anang taktik dengan predator Sungai Landak, tidak berapa
lama, Anang berhasil melandedkan seekor ikan Tapah berukuran sedang , dan kami
pun bersorak senang atas keberhasilan anang menuntaskan Fight dengan tapah aka
Walago Leery.
Kami berfoto dengan Begahak yang memecah keboncosan |
Semakin
kami memasuki ke sungai sempit dan rimbun, semakin seru petualangan ini hingga
datang waktunya makan siang kami berhenti di sebuah lubuk sungai yang ternaung
pohon besar dan teduh, kami istirahat dan makan sambil membahas strategi
berikutnya. Kali ini Speedboat saya
berada paling depan diikuti oleh Pak Abas yang satu speedboat dengan Ben
Akhtar, di lokasi inilah lagi lagi Ben Akhtar memperlihatkan skill dan tehnik
yang sungguh luar biasa sehingga dalam beberapa saat tiba tiba Jorannya Ben
melengkung tajam dan mainline melorot deras dari spool baitcasternya. Dengan tenang Ben
meladeni perlawanan mahluk itu, sambil saya bertanya tanya dan berharap bahwa
itulah Tapah yang sangat di Idam idamkan oleh Ben. Dan berkat pengalaman tinggi kelihaiannya menaklukan berbagai macam ikan
predator akhirnya seekor tapah keluar dari permukaan air pertanda Ben
memenangkan pertarungan itu, dengan sigap Pak abas mengangkat ikan tersebut
menggunakan serok agar lebih mudah mengangkatnya. Kami bersorak girang melihat
hal tersebut, betapa tidak? Kami berhasil mengantarkan seorang Pancinger kelas
dunia, Profesional dan ternama untuk mendapatkan seekor Tapah sebagai koleksi
nya. Kami memberikan Toast ucapan selamat kepada Ben Akhtar yang masih takjub
dengan apa yang telah ia dapatkan siang hari itu.
Dan
seperti biasa, menjelang sore kami tak ingin kemalaman di dalam rimba
belantara, maka kami segera menuju pulang untuk merayakan keberhasilan Ben pada
Trip ini, berfoto bersama, berbagi tehnik dan pengalaman sampai bertukar
souvenir.
Terima
kasih kepada Abas Oakley Wild Adventure Team yang telah memberikan segala
sesuatunya selama seluruh crew berada di Pontianak, Sebuh pengalaman Petualangan
liar yang tidak terlupakan.*AdF- Adhi Fatah Berita Mancing
0 komentar:
Posting Komentar