Mancing trolling atau
mancing tonda yaitu mancing dengan kapal berjalan merupakan salah satu tehnik mancing yang
tertua untuk memburu ikan game fishies semacam marlin, tuna, wahu, tenggiri,
barakuda, lemadang dan ikan-ikan besar di samudera lepas. Semarak mancing
trolling sekarang ini tidak lagi seheboh dahulu karena sekarang ini banyak
pancinger yang menggemari mancing popping,
jigging, koncer dan mancing dasar. Meski tehnik ini tidak sepopuler
jaman dahulu namun mancing trolling tak lekang ditelan jaman. Soal tehnik
trolling sendiri ada beribu satu tehnik trolling, nah salah satunya kami aplikasikan bersama Team Sean Alexander yaitu
Michael, Andre Gumanti, Herry, Budi, Agus, Iskandar dan Berita Mancing menjelajahi Samudera Indonesia dengan Kapal Surya 3 untuk mancing trolling memburu
ikan-ikan game fishies.
Troling di lautber sama team Sean Alexander |
Deritaan
reel, bunyi yang sangat keras bak peluit
mengagetkan Michael, Andre, Herry dan 3 Abk yang sedang berjaga di dek kapal.
Bak paduan suara mereka berteriak dengan nyaring dan serempak, “Strikeeee….!”.
Teriakan itu membuat Kapten Untung menaikan tuas gas kapalnya untuk menambah
kecepatan dalam beberapa detik. Michael yang sejak tadi siap langsung
mengangkat joran dan menempatkan ke fighting chair. Saat ia mengajar ikan,
kapten Untung mulai menurunkan tuas gas dan mulai memelankan kapal. Sementara
itu Michael terus berjuang menarik ikan. Dalam beberapa menit ikan mendekati
kapal kedua abk kembali yang sibuk
menarik lider sedangkan yang lain bersiap-siap mengganco ikan. Tidak lama
kemudian ikan wahu besar seberat 18 kg terkapar tidak berdaya mengisi cool box
pancingan mereka.
Keberhasilan
memancing ini lalu mereka rayakan dengan cacth celebration. Saling toss pada
tangan mereka. Semua gembira dan semua senang. Dan kapal kembali melakukan
aktifitas memancing. Selama dua hari penuh mancing trolling di Samudera
Indonesia, kami mendapat banyak ikan
tenggiri, wahu, barakuda dan sailfish. Lumayan sukses trip mancing kali ini. Nah
itulah cukilan kisah bagaimana melakakukan aktifitas memancing dengan tehnik
trolling dan kita akan bahas soal tehnik trolling.
Yang sangat
kental dalam soal keberhasilan memancing dengan tehnik trolling adalah
keberhasilan sebuah tim yang terdiri dari kapten, abk, pancinger. Tujuan akhir dalam memancing adalah mendapat
ikan target pancingan, apa pun tehniknya. Keberhasilan mancing secara trolling
merupakan keberhasilan bersama atau keberhasilan semua anggota tim, bukan hanya
keberhasilan seorang pancinger semata.
Perencanaan Harus Matang
Menyadari
bahwa mancing trolling adalah full mancing team, maka tatkala pancinger yang
biasanya men-charter kapal mancing haruslah ada kesepakatan yang matang
mengenai perencanaan mancing antara pancinger dengan penyewa kapal kemudian
antara pancinger dengan kapten dan abk selanjutnya antara sesama pancinger. Semua
pihak harus sepakat apa yang akan dilakukan saat melakukan trip mancing ke
laut.
Untuk
membuat kesepakatan kuncinya adalah komunikasi. Pancinger sebagai penyewa kapal
harus mengutarakan kemauan dan sasaran ikan yang dipancing kepada kapten kapal.
Sebagai contoh tatkala pancinger menginginkan mancing marlin, maka antara pancinger
dan kapten harus selaras dan harus tahu
konsekuensinya. Dengan menjalin komunikasi maka keinginan pancinger untuk mancing
marlin, maka kapten akan merencananakan
soal lokasi hot spot yang sudah sering disinggahi ikan marlin. Lain lagi jika
anda ingin just fun untuk mancing ikan-ikan tenggiri barakuda dan wahu maka
kapten akan membawa anda mancing di sekitaran pulau bukan di off shore atau
laut lepas.
Seperti yang
kami alami saat mancing bersama team Sean Alexander Bandung dimana mereka hanya
menargetkan ikan-ikan tenggiri, barakuda, giant treavally dan wahu, maka Sang Kapten Surya 3 membawa
kami mewujudkan target perencanan mancing trolling sekitar karang luas dan
dekat pulau. Yaa, saat itu kami mendapat ikan-ikan tersebut yang telah kami
rencanakan sebelum berangkat mancing.
Dalam
perencanaan yang kita bicarakan adalah soal ikan target, rute trolling, hot
spot (lokasi), umpan dan piranti mancing. Setelah semua direncanakan maka
masing-masing anggota tim akan menjalani mancing trolling secara enjoy dan bisa
menikmati pesona air laut.
lokasi yg tepat menentukan hasil |
Pilih Lokasi Jangan Asal Troling
Setelah menyepakati
perencanaan mancing bersama, kini yang bertugas membawa kapal yaitu Kapten akan
mengarahkan lokasi yang banyak di huni ikan. Sebaiknya kapten berpegang pada sebuah peta Laut keluaran Hidrosgrafi
TNI AL yang mana dalam peta tersebut menyatakan kedalaman dan garis drop off. Soal peta laut, sekarang telah ada peta laut dalam bentuk digital sehingga lebih
mudah pemilihan lokasi untuk trolling.
Pilihan
lokasi mancing terkait dengan target ikan yang akan di pancing. Kapten kapal mengantar
pancinger trolling dengan menganalisa kedalaman air tertentu dan tetap membaca
topografi dasar laut. Kapten yang berpengalaman biasanya mengetahui ikan-ikan
apa yang ada terkait dengan kedalaman serta topografi dasar laut.
Sebagai
contoh bila pancinger trolling di kedalaman 30m – 50 m dan dekat dengan pulau,
maka sebenarnya kapten kapal sudah mengetahui kemungkinan ikan yang akan
menyambar umpan adalah ikan-ikan kuwe, dan barakuda.
Lain lagi
bila memilih lokasi karang luas dengan kedalaman antara 50 m – 70 m maka ikan
yang biasa menyambar umpan adalah ikan-ikan predator lincah semacam tenggiri.
Di lokasi ini biasanya ikan tenggiri sedang berkumpul memakan ikan-ikan tembang
atau selar yang mengumpul di dekat karang.
Bila mau
mancing ikan besar seperti tuna dan marlin, seorang kapten profesional akan
mengarahkan kapalnya kekedalaman air di atas 200 – 1000 m. Kapten akan
mengarahkan ke laut lepas atau sekitar tubiran laut, yang mana di sana terjadi
up welling atau arus naik sehingga banyak plankton dan terjadi rantai makanan
maka kemungkinan ada ikan besar ada di lokasi tersebut.
Nah
sebaiknya dalam soal pemilihan lokasi antara pancinger dan kapten haruslah
sepakat, agar kapten kapal bisa lebih leluasa mengexplore spot demi spot.
Pemilihan Umpan
Strategi
yang tidak kalah penting dalam mancing trolling adalah soal pemilihan umpan.
Secara umum ada dua macam umpan yaitu umpan alami (baits) dan umpan buatan (artificial lure).
Kedua umpan sama-sama sangat efektif ketika dipergunakan untuk mancing troling.
kru adalah anggota tim meraih sukses |
Umpan alami
yang biasa digunakan ada dua jenis yaitu umpan hidup (live bait) dan umpan
alami yang sudah mati namun dirancang seperti hidup yang sering disebut rigging
bait.
Umpan alami
yang sering dipergunakan untuk umpan adalah ikan kacang-kacang, ikan tembang,
ikan selar, ikan como, barakuda, tenggiri, layur, ikan tongkol dan
cumi-cumi. Ikan-ikan ini bisa
dipergunakan dalam kondisi masih hidup maupun mati.
Aplikasi
dalam penggunaan umpan saat troling antara umpan hidup dan mati jelas berbeda.Untuk
ikan hidup biasanya kapten kapal akan menjalankan sangat pelan antara 2 – 3 knot,
sedangkan umpan mati akan dijahit dengan banyak variasi dengan aplikasi
kecepatan yang bervariatif antara 3 – 8 knot.
Untuk umpan
artifisial lure secara garis besar ada dua jenis. Pertama adalah umpan yang
menyerupai ikan-ikanan atau minnow lure.
Dikalangan pancinger laut di Indonesia sering disebut dengan umpan rapala.
Padahal kata rapala adalah jenis merk minnow seperti merk Honda atau Yamaha.
Ok, apalah arti sebuah nama yang penting para pancinger tahu bahwa Rapala itu maksudnya adalah minnow. Sedangkan jenis
yang kedua adalah umpan menyerupai cumi-cumi dan orang-orang Haiti menamai
dengan kona dan mereka memproduksi dan penjualannya sampai di Indonesia
sehingga di s ini menjadi umpan trolling
terkenal. Lantaran umpan ini yang pertama-tama hadir di Indonesia adalah merk
Konahead, sehingga kelatahan pun terjadi di dunia mancing dan kita menyebut
umpan jenis ini dengan konahead. Persis
kasus penyebutan latah terhadap sepeda motor atau mesin pompa air, orang
kita menyebut barang itu dengan nama merk
contohnya Honda dan Sanyo, walaupun merknya bukan itu. Untuk memudahkan
penjelasan tehnis maka kami ikut latah menyebut dua jenis umpan dengan nama
rapala dan konahead hehehe…
Dalam
aplikasinya untuk trolling antara konahead dan rapala memiliki karakter yang
berbeda. Jenis rapala biasanya disambung
dengan kail treble dan dirancang
berenang lebih lambat dibanding konahead. Biasanya kecepatan trolling dengan
menggunakan rapala antara 6 – 8 knot. Umpan rapala lebih banyak dipergunakan
untuk mancing ikan tenggiri, wahu, barakuda dan ikan kuwe.
Sedangkan
untuk umpan konahead biasanya disambung
dengan dua pancing single. Aplikasi kecepatan pergunakan konahead bervariatif
antara 8 – 12 knot tergantung muka dari konahead itu sendiri. Untuk muka
cembung biasanya hanya maksimum kecepatan 8 knots. Sedangkan untuk muka miring dengan
kecepatan bisa mencapai 10 – 12 knot. Untuk model lancip seperti peluru kecepatannya bisa mencapai 12
knot.
Bagi pemandu
mancing profesional selalu memisahkan
antara pemakaian konahead dan rapala. Mereka tidak pernah memasang secara bersamaan. Faktor utama adalah masalah
kecepatan kapal dan aksinya. Bayangkan
saja jika kedua karakter berbeda dijadikan satu, dimana satu untuk kecepatan 7
knot satu untuk 12 knot, maka yang terjadi aksi umpan itu sendiri tidaklah
maksimal. Nah Jadi sarankan jika anda trolling dengan menggunakan konahead
sebaiknya semua pakai konahead. Demikian juga bila anda pakai rapala sebaiknya
semua rapala. Sayangnya pancinger dan kapal-kapal mancing kita tidak banyak
yang menyadari akan hal ini, dan memaksakan memasang kedua umpan secara
bersama.
Fight dan Menang
Saat yang
dinantikan telah tiba tatkala bunyi bel pada reel menjerit keras. Kreeett …..
semua orang mendengar pasti spontan berteriak, “Strike…! Strike….”, nah di
sinilah puncak dalam mancing trolling. Strike
adalah pertanda bahwa ikan mulai menyambar umpan. Inilah buah dari kerjasama
tim terlihat dimana pancinger mulai bertarung menggiring ikan hingga mendekati
kapal. Untuk mengajar ikan besar pancinger bisa dengan cara berdiri (stand up)
atau menggunakan fighting chair. Jika menggunakan fighting chair harus ada
orang yang mengarahkan kemana menghadap fighting chair tersebut.
saling menolong untuk keberhasilan tim |
Ketika ikan
berhasil digiring hingga mendekati kapal, maka tugas berikutnya serahkan pada
abk. Dalam mancing trolling ada dua jenis abk yaitu orang yang menarik lider
disebut dengan nama lider man, sedangkan orang yang akan mengganco ikan disebut
gaftman. Bila ikan marlin atau sailfish yang diberi label tag maka orang itu
disebut tag man.
Setelah
ikan ditarik mendekat kapal selanjutnya seorang abk menancapkan ganconya ke
tubuh ikan dan menariknya ke kapal. Nah nikmatilah rasa senang dan bangga yang akan diluapkan dengan sorak sorai, saling
toss, layaknya seorang striker yang sedang mencetak gol ke gawang lawan. Yap!
keberhasilan itu adalah kerjasama tim dan keberhasilan bersama atau
keberhasilan team, pantaslah bila keberhasilan dirayakan dengan cacth celebration.*** Marcus Widhi Nugroho aka Berita Mancing
0 komentar:
Posting Komentar