ikan mas babon yg digemari pancinger. foto marcus |
Tidak bisa dipungkiri bahwa ikan mas merupakan ikan yang menjadi target
utama para pancinger Indonesia. Mancing
ikan mas bagaikan cerita legenda yang merakyat. Dari jaman dahulu sampai
sekarang ini telah banyak pancinger yang selalu rindu dan begitu tergoda akan giliat geliut ikan mas. Ikan mas atau ikan ikan karper (Cyprinus carpio) bukan hanya menjadi ikan air tawar yang bernilai ekonomis yang tersebar
luas di Indonesia sekaligus menjadi ikan paling popular di pemancingan seluruh
Indonesia.
Pada saat ini rasanya anda tidak akan
kesulitan untuk mencari lokasi pemancingan ikan mas. Hampir setiap daerah pasti
ada pemancingan ikan mas. Uniknya baik pemancingan besar maupun kecil selalu ada pancinger yang
memancingnya. Memang sejak dahulu kala ikan mas
yang aslinya berasal dari daratan Eropa dan Tiongkok selalu menjadi ikan
air tawar digemari semua orang.
Ikan mas yang berkembang di Indonesia diduga awalnya
berasal dari Tiongkok Selatan. Semenjak masuk ke Indonesia, menjadi ikan paling
digemari petani dan berkembang bagaikan “virus” menyebar ke seluruh Indonesia
dan akhirnya menjadi ikan yang sangat familyer bagi para pancinger.
Dari berbagai pustaka yang
kami himpun mengenai sejarah asal usul ikan mas di Indonesia, konon budidaya
ikan mas sudah terjadi sebelum pada abad 19 di daerah Galuh (Ciamis) Jawa
Barat. Masyarakat setempat sudah
menggunakan kakaban - subtrat untuk pelekatan telur ikan karper yang terbuat
dari ijuk – pada tahun 1860, sehingga budi daya ikan mas di kolam di Galuh
disimpulkan sudah berkembang berpuluh-puluh tahun sebelumnya. Selanjutnya ikan
mas dari daerah Jawa Barat ini menyebar pada permulaan abad ke-20, terutama
sesudah terbentuk Jawatan Perikanan Darat dari “Kementrian Pertanian”
(Kemakmuran) saat itu. Dari sinilah ikan
mas bagaikan sebuah virus yang menyebar keseluruh pelosok Indonesia.Penyebaran ikan mas ini bukan hanya membawa berkah bagi peternak ikan saja, namun membawa berkah bagi banyak orang. Ikan yang terkenal mudah dikembang biakkan ini mulai membanjiri pasar dan para pedagang memulai merasakan keuntungan dari ikan mas dan permintaan ikan mas terus meningkat dari tahun ke tahun.
Lomba mancing ikan mas selalu ramai. Foto: Marcus W Nugroho |
Lain lagi pada kolam yang tidak banyak ikannya maka pemilik kolam memperbolehkan pancinger mancing sepuasnya sepanjang hari dengan syarat membayar kesepakatan untuk memancing di sana, maka munculah istilah kolam harian.
Keasyikan mancing ikan mas di
kolam semakin menyebar ke seluruh pelosok negeri. Seiring dengan perkembangan
jaman sekitar tahun 1980-an, beberapa pancinger menginginkan suatu kompetisi
mancing layaknya kompetisi sepak bola galatama. Istilah galatama yang dipakai di
sini sebenarnya adalah milik dunia persepakbolaan. Persamaannya mungkin pada
sifat keduanya yang mengutamakan kompetisi.
senang setelah dpt ikan mas |
Dalam
lomba mancing galatama umumnya adalah ikan hasil pancingan tidak dibawa pulang
melainkan milik penyelenggara yang setelah dilakukan penimbangan diceburkan
kembali ke empang, jadi boleh dibilang ikan yang dipancing di galatama ini
adalah ikan mas bekas yang telah terpancing sebelumnya. Soal waktu penyelenggaraan sangat ketat berkisar 2-2,5
jam disebut babak atau ronde. Aturan mancing yang
ketat sesuai kesepakatan penyelenggara dan pancinger yang mengikutinya.
Masih
sama dengan kegiatan mancing yang lainnya untuk mancing galatama, maka
pancinger dituntut menguasai teknik dan kreatifitas mancing yang tinggi, akibat
dari adanya batasan aturan dan waktu yang ketat tadi. Jadi meskipun empang yang
dipakai bergalatama ini ikan yang ditebar sangat banyak tidak menjadikan
kegiatan yang satu ini menjadi lebih mudah karena tingginya hasrat
masing-masing pancinger untuk berkompetisi dan bersaing ketat saat lomba.
Dari
persaingan yang ketat inilah muncul pe-galatama yang handal, dimana pengalaman pancinger
dan “jam terbang yang tinggi” akan mengasah pancinger guna menjadi pancinger
yang lihai dan handal. Soal kehandalan
mancing ikan mas galatama sebenarnya konsekuensi dari olah pikir dan
kreatifitas pancinger yang tiada henti. Jadi sebenarnya pancinger galatama yang
dituntut adalah untuk kreatif memancing sama dengan pancinger ikan-ikan lain
yang mana kita dituntut kreatif untuk mendapatkan hasil maksimal. Upah dari
daya kreatif inilah para pancinger bisa
menjadi juara dan mendapat hadiah bisa mendapat upah berupa uang ataupun
barang.
Hasil
juara dalam sebuah kompetisi yang berupa uang atau hadiah merupakan sebuah
usaha yang patut dihargai. Persoalannya banyak orang mengetahui bahwa
penghargaan dari olah tehnik mancing galatama ini dianggap merupakan ajang
pertaruhan, padahal jika diteliti dengan seksama galatama itu ajang kreatifitas
pancinger untuk menjadi sang juara (memang tidak tertutup kemungkinan kalau ada
orang menjadikan galatama jadi pertaruhan) melalui ikan mas.
Jadi kalo
boleh kami ibaratkan geliat geliut ikan
mas itu bak wanita cantik yang melenggak-lenggok
di depan para pria muda, tentu saja membuat mata dan jantung yang memandangnya
bergetar hebat dan mereka bersiul
menarik perhatian wanita itu. Nah inilah lenggak-lenggok ikan mas yang membuat hati
gemas.*** naskah dan foto : Marcus W Nugroho
0 komentar:
Posting Komentar