Kamis, 03 Juli 2014

BERITA MANCING.com. Dua bulan terakhir ini bagi  pancinger yang bergabung dalam Terminal Fishing Comunnity  (TFC) merupakan bulan yang manis untuk mereka. Pasalnya,  sejak trip ke Tegal, kemudian  trip Sedari, terus trip Kepamanukan, Trip Rawa pening  dan tirp ke Sea Mount Reef terus menerus club ini menuai strike. Diawali dengan pesta strike Baramundi Di Tegal, GT  di Sedari, Gabus di Rawa pening, Toman Lampung hingga puncaknya adalah duel maut dengan marlin 100 kg up di SMR pada tanggal 17 – 19 Mei 2012. Nah kali ini Berita Mancing akan merangkum semua kegiatan TFC dan pesta strikenya.
Bagaikan sebuah gong diujung nyanyian yang menyenangkan, trip ke  Sea Mount Reef (SMR) dan Gosong Pasir merupakan trip yang yang paling menyenangkan. Pasalnya pada trip ini tim TFC mendapat ikan marlin 100 kg up selain ikan dasar yang banyak.

Petualangan mancing ke SMR ini diikuti oleh 13 pancinger yaitu Ugi, Davy R.N, Erwin Kusumah, Hamka, Tony, Victor, Herman, Ryo.S, Agus.S, Darmadi, Awal, David, Alex. Setelah berdoa bersama memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dalam melakukan trip memancing ke SMR, pada pukul 00.30 dengan menggunakan  6 mobil tim TFC meluncur dari kawasan Kelapa Gading – Jakarta  menuju  ke Villa Sabero  Anyer sebagai lokasi berlabuhnya Km Camar.  Dalam perjalanan tengah malam itu kami sempat istirahat di rest area km 42 To Jakarta  - Merak, lalu melanjutkan perjalanan dan sampai di Villa Sabero pukul 05.00.

Usai loading barang, tak lupa kami panjatkan doa bersama sebelum melakukan perjalanan  ke gosong pasir. Dalam perjalanan yang memakan 7 jam kami pergunakan untuk istirahat dan memulihkan tenaga  selain itu kami juga men-setting piranti mancing. Gosong pasir berada di  barat daya pulau Panaitan atau berada ditenggara Lampung bagian selatan. Topografi gosong pasir merupakan  karang yang luas di tengah samudera. Karang Gosong pasir konon ditemukan oleh para nelayan pesisir selatan termasuk nelayan Binuangeun yang tidak sengaja mendapat tempat dangkal di Samudera Indonesia. Dari sinilah akhirnya banyak kapal – kapal  mancing memancing di sana ketika musim angin reda. Bila anda lihat di google map lokasi gosong pasing bagaikan pintu di selat sunda. Jadi wajar bila di lokasi ini merupakan lokasi yang sangatlah dahsyat di huni berbagai ikan.  

Bagaikan memendam kerinduan yang dalam, ketika pukul 14.30 saat kapal mulai labuh jangkar di Gosong pasir, semua pancinger langsung ambil pancingan dan mengambil posisi masing-masing.  Kali ini mereka mancing jigging dan mancing dasar. Benar saja bagaikan mancing di kolam, semua nampaknya saling bergantian menarik ikan. Strike…, itulah teriakan yang terus dilontarkan para pancinger. Mereka satu persatu mulai mendapat ikan tuna gigi anjing, kurisi hijau, kerapu dan amberjack. Ya semua bergembira ria lantaran terus menerus menarik ikan hingga malam.

Untuk selanjutnya menjelang dini hari  kapal kembali menjelajah Selat Sunda menuju ke Sea Mount Reef. Topografi dasar laut sea mount reef adalah gunung di bawah permukaan laut. Di sekitar gunung ke dalaman mencapai ratusan hingga ribuan meter, lalu naik keatas hingga mencapai 45 meter di bawah permukaan air. Karena topografi dasar laut  naik menonjol  seperti pegunungan besar di bawah, maka arus laut tertahan dan naik ke atas dan terjadilah up welling. Dalam up welling (arus naik ke atas) membawa banyak plankton yang merupakan makanan ikan-ikan kecil. Nah munculnya ribuan ikan kecil maka rantai makananpun terjadi di sini, yaitu ikan yang lebih besar memakan ikan kecil dan sampai tingkat ikan terbesarpun banyak tinggal di sini untuk mencari makan.
“Kini saat pesta strike..” kata Pak Ugi saat tiba di SMR. Kawan-kawan TFC di lokasi ini mengaplikasikan tehnik jigging, konceran dan casting serta mancing dasar. Sambaran demi sambaran pun  terjadi. Ikan tuna gigi anjing, giantrevally, grouper, kurisi, salem, lencam , tongkol… wooww semua lengkap dan semua pancinger senang.
Puncak kegembiraan tatkala ikan salem yang dikoncer disambar ikan besar. Tiba-tiba reel berderit keras diikuti dengan joran mengangguk. “Strike…! Strike…!” teriak semua yang melihat kejadian itu. Melihat sambaran ikan yang keras lantas Erwin Kusumah langsung mengangkat joran ke fighting chair. Ikan nampaknya belum terlihat apa yang menyambar.  Tatkala Erwin menahan menahan joran di belakang kapal ikan meloncat dan meronta di atas permukaan air. “Marliiiiiinnnn…! “ teriak Abk kapal camar mengagetkan kami semua.
Ya seekor ikan marlin ternyata yang menyambar konceran dengan ikan salem. Melihat ikan marlin yang menyambar, kini Erwin nampaknya serius memulai figh dengan ikan. Menit demi menit ikan dan sampai satu jam ikan masih bandel melawan, hingga membuat  baju Erwin basah kuyup dengan keringat. Dengankesabaran Erwin meladeni perlawanan ikan marlin. Kini kondisi berbalik ikan mulai lemah melawan dan Erwin terus menggulungnya reel secara pelahan. Pelan tapi pasti ikan berhasil di girirng mendekati kapal.
Tarik ulur selama 2,5 jam akhirnya membuahkan hasil. Ikan  marlin berhasil di giring mendekati kapal. “Woww.. besar sekali…! Teriak beberapa pancinger yang menyaksikan adegan “pertempuran” dengan marlin. Seeekor ikan yang kami perkirakan bobotnya  150 kg, karena kami tidak menimbang  itu, maka kami menyebutnya ikan yang didapat adalah 100 kg up. Bagaikan seorang striker sepak bola yang menendang bola dan berhasil menembus gawang, pasti sang striker akan berteriak girang lalu merayakan goal celebrations. Demikian halnya Erwin Kusumah dan kawan-kawan langsung merayakan  strike celebrations.
Bagaikan gong pamungkasnya cerita dalam trip ke SMR ini, ikan marlin membuat kami dilingkupi rasa yang bahagia, sehingga kami harus mengakhiri trip ini dengan rasa syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberi segala nikmat dan rizki yang Kau telah berikan kepada hamba-Mu.*** Erwin Kusumah.  

0 komentar:

Posting Komentar