Minggu, 10 Maret 2013



Fishing Location : Makassar  Sulawesi - Indonesia 
Boat Charter : Call Marcus  Berita Mancing 0821 1493 4423
Email : masmarkus@gmail.com
 
Pada catatan museum rekor Indonesia (muri)  ternyata terdapat rekor memancing. Uniknya rekor memancing ini bukan seperti yang dikeluarkan oleh Federasi Olahraga Mancing Seluruh Indonesia (Formasi) yang mencatat hanya satu ikan terberat atau kelas kenur, namun dalam catatan rekor mancing ala  muri tercatat rekor memancing ikan escolar dengan rekor terberat total  ikan seberat  400 kg. Berat total ikan escolar ini dibukukan oleh Wanto pancinger dari Surabaya yang memancing pada tanggal 24 desember 2009. Bagaimana kisah Wanto hingga mencetak rekor muri? Berikut penuturan kisah mancing yang dituturkan oleh Wanto  kepada Marcus Widhi Nugroho Berita Bancing.
Menjelang natal, saya pergi  mancing bersama anak saya di Selat Makasar. Pilihan mancing di Makasar karena kami ada fasiltas boat  di sana.Selain itu saya senang daerah ini karena terdapat banyak gugusan karang. Orang Makassar menyebut gugusan karang dengan nama taka dan di salah satu taka yang menjadi spot saya mancing  inilah kisah kami mulai.
Awalnya kami tidak menduga akan mendapat ikan escolar begitu banyak. Kami hanya mancing biasa  dan tidak ada yang istimewa karena kami hanya mancing dasar dengan cara jebluk. Persis seperti pancinger jebluk pada umumnya, ikan tembang kami pergunakan untuk mancing dasar. Kira-kira pukul 20.00 umpan saya ada nut-nutan ada pertanda ikan menyambar. Saya tidak langsung sentak, saya menunggu agar ikan bisa hook up dengan sempurna.  Benar saja, saat yang tepat saya sentak dan ternyata ikan melawan dan lari menarik kenur. Saya hanya bisa berdiam dan menahan kenur. Gila rasanya berat banget. Saya harus ngos-ngosan menahan laju ikan agar saya menang. Sedikit demi sedikit saya mulai menahan dan menggulung kenur.  Pelan namun pasti ikan saya kendalikan dan akhirnya semua terhenyak kaget melihat ikan yang saya pancing. Spontan kru kapal berteriak memberi tahu nama ikan yang saya pancing, “Escolar..! babon escolar” teriaknya.
Ya ampun saya baru saja menundukan ikan escolar seberat 50 kg. Rasa bangga dan perrcaya diri terpatri dalam hati setelah saya menaklukan ikan escolar yang pertama. Kini saya mulai memancing kembali kawan-kawannya escolar di kandangnya. Umpan kembali saya turunkan. Dalam hitungan menit lagi-lagi umpan saya di sambar umpan. Saya tahu betul karakter dan cara makan ikan escolar yaitu dengan cara umpan diemut-emut lagi lepaska lagi lalu di makan lagi. Jadi takala ikan menyambar umpan, saya tidak buru-buru menyentaknya namun membiarkan sebentar dan ketika ikan menelan secara sempurna baru  pancingan saya sentak. Cara ini ternyata efektif untuk melakukan hook up dengan sempurna.

Kini saat fight lagi, meski ikan tidak seberat yang pertama namun perlawanan ikan escolar tidak boleh dipandang sebelah mata. Tetap saja saya harus bercucuran keringat menaklukan ikan escolar sendirian. Rasanya capek, mantap tapi sedaap. Malam itu saya begitu menikmati pertarungan bak gladiator bertarung tiada habisnya. Semua bersorak, tertawa gembira takala saya berhasil memenangkan pertarungan.
Malam makin larut namun pertempuran dengan escolar nampaknya belum surut. Semakin malam semakin asik saja. Sepertinya di bawah kapal nampaknya sedang terjadi ikan eskolar sedang berkumpul, mungkin lagi ada undangan pesta kali, sebab begitu umpan kami turunkan langsung di sambar ikan  escolar. 
Entah sudah 17 ekor saya taklukan, namun  ikan nampaknya tiada habis-habisnya.  Saya terus mancing dan mancing, namun escolar lagi escolar lagi. Bobot ikan yang saya pancing berkisar antara  30 kg – 50 kg.
Saking asiknya saya mancing escolar ternyata waktu pagipun mendatang. Ya selama 7 jam mancing  tak terasa dan tidak kuduga ternyata saya berhasil mendapatkan 30 ekor escolar. Catatan mancing dengan mendapat ikan escolar sebanyak itu merupakan sensasi tersendiri. Maka takala pagi hari saya pulang ke Makassar, salah satu kru kapal menyarankan saya untuk mengklaim rekor muri soal keberhasilan memancing yang saya alami. Ya bayangkan saja dalam waktu 7 jam mendapat ikan escolar sebanyak 30 ekor. Dan setelah kami timbang total ikan mencapai 400 kg, nah dari sinilah kami menghubungi panitia rekor muri dan akhirnya saya mendapat rekor muri mancing ikan escolar total terberat 400 kg.

Usai mancing beberapa bulan kemudian kebahagian kembali terulang yaitu ketika dari pihak Rekor Muri memberikan gelar kepada kami. Suka cita yang satu ini memang menjadi kenangan manis yang tidak mudah dilupakan. Dan kini saya berusaha memecahkan rekor muri yang saya bikin sendiri ternyata susah sekali. Kami bolak-balik ke sepot taka itu namun ikan yang kami dapat tidak sedahsyat tahun lalu.***penulis: Marcus Widhi Nugroho  masmarkus@gmail.com / beritamancing@yahoo.co.id  
SALE 
POPPER TOEKANG MANTJING 
Call  Marcus : 0821 1493 4423

HARGA TM POPPER 
80 gr Rp. 100.000 (IDR)
100 gr Rp. 110.000 (IDR)
120 gr Rp. 125.000 (IDR)
140 gr Rp. 140.000 (IDR)







































































                  60,000

3 komentar:

  1. kayak gitu kok di banggain, untuk apa pak ikan sebanyak itu????

    BalasHapus
  2. Salam Buat Pak Wanto👍👍

    BalasHapus