Senin, 12 November 2012

Indonesia memiliki seorang IGFA Refresentative yaitu Sulaiman Tamin, meski pada awal tahun 2012 ini beliau mengirimkan surat pengunduran diri dari IGFA, namun sampai sekarang pihak IGFA menginginkan dirinya terus menjabat IGFA ref Indonesia. Nama Sulaiman Tamin dikalangan pancinger Indonesia maupun International terutama turnamen kelas dunia seperti Lexus Fishing tournament sudah tidak asing lagi. Sulaiman Tamin dulu sering mengikuti turnamen Akbar di Australia dan sering mendapatkan juara. Saat kami mendatangi rumahnya di kawasan Pasar Jumat, sejumlah piala dan foto-foto juara mancing kelas dunia masih terpajang. Di rumahnya juga terdapat replica marlin di atas 500 kg yang berhasil dipancing di Australia. Pak Leman begitulah panggilan akrab beliau, sekarang ini jarang memancing lantaran dalam 2 tahun belakangan terkena sakit. Namun justru di usianya yang 65 tahun ini Pak Leman didorong teman-teman dari Formasi untuk mengajukan diri sebagai Refrentative IGFA untuk Indonesia. “Awalnya saya jadi Refresentative IGFA karena di dorong oleh rekan-rekan formasi dan mereka memasukan bio data saya ke IGFA selanjutnya IGFA meminta saya untuk jadi Ref IGFA,” ceritanya. Lebih lanjut Sulaiman Tamin menjelaskan apa saja tugas refresntative IGFA. “Sebenarnya tugas utama adalah mensosialisasikan tentang IGFA kepada pancinger Indonesia , program IGFA, rekor dunia, dan mempromosikan Indonesia di mata dunia,” jelas pak Leman. Lebih lanjut Pak leman menjelaskan kepada pancinger manca Negara bila di Indonesia terdapat potensi mancing yang sangat bagus, namun sayangnya tidak banyak kapal yang memadai untuk memancing. Walaupun Pak leman tahu kelemahan spot mancing Indonesia adalah kapal, namun dirinya tetap mempromosikan semua perkembangan memancing ke dunia International . Usahanya mempromosikan IGFA ke pancinger Indonesia maupun sebaliknya kondisi pancinger Indonesia ke IGFA sekarang ini mulai berhasil. Banyak pancinger yang mulai mendaftarkan diri sebagai member IGFA dan dalam setiap tournament peraturan IGFA juga mulai dipahami pancinger. Soal mancing pak leman menggemari mancing dengan menggunakan kenur kecil dan menggunakan circle hook. Untuk melampiaskan hobinya dia sering mancing ikan sailfish/layarn di Rumpin Malaysia. “mancing di rumpin jatuhnya lebih murah jika dibanding mancing ke SMR dengan kapal besar dan pasti dapat ikan. Apa lagi ikannya ikan sailfish yang mana pancinger harus memancing dengan cirle hook yang mejadi kegemaran saya. Bahkan saya pernah mendapat 12 sailfish selama dua hari, jadi inilah yang membuat saya menggemari mancing sailfish di rumpin Malaysia,” ceritanya. Meski Pak Leman sering mancing ke manca Negara, namun dirinya punya cita-cita panjang agar di Indonesia memiliki fishing spot yang dibangun bersama dengan boatnya. Memang untuk mewujudkan impianya itu ia sadar harus dibangun bersama pemerintah dan swasta, sedangkan dirinya sudah berkoresponden dengan pancinger manca Negara soal Indonesia. “Sungguh luar biasa bahwa puluhan pancinger Australia siap datang ke Indonesia bilamana infrastruktur mancing siap,” cerita Pak Leman mengakhiri perbincangan dengan Berita Mancing.***mrk

0 komentar:

Posting Komentar