Kamis, 03 November 2011


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelestarian kawasan terumbu karang membutuhkan peran serta dan bantuan masyarakat. Head of WWF Coral Triangle Program, Dr Lida Pet-Soede mengungkapkan, upaya tersebut tidak bisa hanya dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat.
"Kalau hanya kami yang bertindak, masyarakat diam saja, tidak berubah pola konsumsinya, tidak bisa," kata Lida dalam konferensi pers launching kampanye MyCoralTriangle oleh WWF, Kamis (3/11/2011), di Jakarta.
Kawasan Segitiga Terumbu Karang merupakan wilayah laut yang diantaranya meliputi Indonesia, Filipina dan Selandia Baru. Perairan Indonesia yang masuk dalam wilayah ini adalah Raja Ampat, Wakatobi dan Bali.
Kampanye MyCoralTriangle adalah inisiatif WWF untuk menghimpun dukungan dan dana untuk pelestarian kawasan Segitiga Terumbu Karang. Caranya, dengan mengadopsi spot tertentu dan membayar 5 dollar AS.
Lida mengatakan, tekanan yang dihadapi oleh kawasan Segitiga Terumbu Karang saat ini banyak yang berasal dari masyarakat sendiri. Salah satunya adalah konsumsi ikan.
"Kadang kita tidak peduli kan ikan kita berasal dari mana. Kita hanya makan saja. Padahal banyak yang berasal dari kawasan Coral Triangle," jelas Lida.
Lida bahkan menyebut, ikan tuna yang berasal dari kawasan Segitiga Terumbu Karang, termasuk Indonesia, adalah yang memiliki harga paling tinggi. Ia menambahkan, pembangunan hotel dan pelabuhan untuk kepentingan wisata juga menjadi salah satu faktor. Beberapa pembangunan kurang peduli pada dampak lingkungan. Masyarakat yang berwisata ke lokasi terumbu karang terkadang juga kurang peduli pada kelestarian kawasan.
Oleh karena itu, kunci konservasi kawasan Segitiga Terumbu Karang juga terletak pada masyarakat. Cara yang bisa dilakukan masyarakat adalah meningkatkan kepedulian, mengubah gaya hidup, dan melakukan donasi.
Melalui program MyCoralTriangel diharapkan bisa menggugah kontribusi masyarakat dalam pelestarian terumbu karang dengan memberikan donasi.
"Ini untuk siapapun. Tidak hanya mereka yang orang konservasi saja. Dengan adanya MyCoralTriangle, mereka yang bukan orang konservasi diharapkan bisa berkontribusi," papar Lida.
Masyarakat diharapkan juga bisa mengubah gaya hidupnya dengan selektif memakan ikan. Masyarakat setidaknya bisa mengurangi atau menghindari jenis ikan yang sudah minim populasinya. Lida menjelaskan, pelestarian kawasan Segitiga Terumbu Karang diperlukan bukan hanya untuk menjaga spesies makluk hidup yang ada, tetapi juga kehidupan masyarakat di sekitarnya. ***sumber Kompas.com ; Yunanto Wiji Utomo/Inggried Dwi Wedhaswary/Kamis, 3 November 2011

0 komentar:

Posting Komentar