Satu minggu menjelang puasa, muncul ajakan mancing dadakan
dari Haji Nur. Beliau langsung mengajak
Pak Haji Najib, Pak Toni dan BM. “Besok
pagi mancing yuk, nanti saya siapin nasi uduk Buchory” ajak Haji Nur.
Jam 03.30 kapal meluncur ke Karang Krawang untuk ngotrek
mencari ikan tembang dan selar sebagai umpan memburu tenggiri. Jam 6.0 pagi
kami sampai di Karang Krawang, lalu beraksi mencari ikan kecil sebagai umpan.
Lantaran trip ini dadakan dan kami tidak ada persiapan umpan seperti rebon dan
cumi. Jadi kami hanya mengandalkan umpan hasil kotrekan dan udang yang dibeli
Pak Toni menjelang berangkat. Seharian penuh menjelajahi lautan namun kami
hanya menarik ikan-ikan kurcaci (sebutan untuk ikan-ikan kecil). “Yah.. kurcaci
lagi..! Kurcaci lagi capek deh,” keluh
haji Najib. Saat menjelang
pulang, tiba-tiba pancingan BM terjadi strike. “Hupp..! Berat juga nih enggak
kaya kurcaci,” kata BM. Benar saja seekor ikan kaci-kaci menggelepar tak
berdaya.
Haji najib dapat ikan kecil alias ikan kurcaci |
Nah di sini kami bahas soal ikan kaci-kaci. Ikan kaci-kaci
memiliki nama inggris yellowdot sweetlip.
Warna ikan kuning putih dengan bintik atau totol-totol kuning. Bibir ikan
sangat seksi dan manis maka orang bule menamai ikan dengan sebutan yellowdot sweetlip dan nama
latinnya (diagramma pictum).
hahaha... lagi2 pak Haji Nur strike kerapu tikus |
Ikan kaci-kaci muda suka bergerombol dalam satu
kawanan, setelah tua ikan ini lebih
cenderung berpisah dengan kawanannya dan menyendiri untuk menyambung hidup.
Tempat yang di senangi adalah sekitar karang untuk mencegat ikan kecil yang
nyasar untuk dimangsanya. Bila tak dapat mangsa ikan ini akan mengendus-endus
pasir dan menangkap ikan-ikan kecil. Ikan kaci-kaci menyebar mulai dari
Australia, laut Pasifik, Indonesia, Malaysia, Thailan dan India. Nah, terakhir
pantun kami dendangkan: ikan kurcaci, nasi uduk Bochory, sampai di sini and I
am sorry, hahaha.***Marcus W Nugroho
0 komentar:
Posting Komentar