Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Federasi
Olahraga Mancing Seluruh Indonesia (FORMASI) pada tanggal 13 Februari 2013
mengadakan konvensi Rancangan Standar Kompetensi Kerja Indonesia (RKKNI)
Pemandu Wisata Mancing. Dalam acara konvensi SKKI dihadiri oleh kapten mancing,
kru kapal mancing, pengurus Formasi, anggota fishy forum, anggota Kaskus FC,
Trisakti FC, Berita Mancing beberapa
staf kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam kesempatan ini
berlangsung dengan lancar. Tampil sebagai pembicara adalah Ibu Ani dan Bapak Ahmad Suharto.
Memancing sekarang ini menjadi salah satu kegiatan hobi yang
sampai saat ini semakin banyak di gemari sebagai hobby yang menyenangkan. Banyaknya orang yang menyukai
memancing maka diperlukan orang-orang yang bisa memandu yang berkompeten dengan
memiliki keahlian dalam memancing. Dalam wisata memancing dibutuhkan ahli-ahli
pancinger atau pemandu yang mempunyai tugas
dan tanggung jawab untuk memberikan
petunjuk dan arahan yang dibutuhkan
oleh pancinger selaku wisatawan.
Munculnya pemandu-pemandu mancing professional merupakan
konsekuensi dampak dari era globalisasi dalam lingkup perdagangan bebas antar Negara,
ternyata membawa dampak ganda, di satu
sisi membuka peluang untuk melakukan
kerjasama yang seluas-luasnya namun di sisi lain akan menimbulkan persaingan yang tajam dan oleh karena itu untuk mengantisipasi perlu ditingkatkan mutu
daya saing dan keunggulan kompetitif pada semua sector industri dan jasa dengan
mengandalkan keunggulan sumber daya manusia, teknologi serta manajemen termasuk
di dalam sector pariwisata.Nah dalam sector pariwisata tidaklah terkecuali pariwisata memancing yang selanjutnya
banyak diperlukan tenaga pemandu mancing yang bersertifikat seperti layaknya
pemandu wisata dibidang lainnya.
Lebih lanjut Ahmad Suharto menjelaskan bahwa standari kompetensi kerja nasional Indonesia Kepemanduan Wisata Mancing yang telah
disepakati para pemangku kepentingan akan bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten,
sehigga standar kompotensi kerja
tersebut untuk instuisi pendidikan dan
pelatihan, untuk dunia usaha/ industry dan pengguna tenaga dan untuk institusi.
Secara keseluruhan diadakannya SKKNI memiliki peta kompetensi
dengan tujuan utama menjadikan kegiatan bisnis (usaha) Wisata Mancing yang berkualitas dan berdaya saing. Untuk
mencapai hal itu ada dua kunci yaitu mengelola kegiatan dan mengelola pemanduan wisata mancing,
dengan fungsi utama melakukan perencanaan kegiatan melakukan persiapan
pemanduan dan pelaksanaan pemanduan.
Selanjutnya diskusi dilanjutkan dengan menjelas secara
detail fungsi dasar ada 10 unit kerja yang harus di lalui sebagai sebagai
seorang pemandu yaitu 1). Merencanakan kegiatan kepemanduan wisata mancing, 2).
Mempersiapkan kegiatan wisata mancing.
3). Melakukan pemanduan kegiatan. 4).
Mengorganisasi peralatan memancing. 5). Melakukan pemanduan saat mengajar ikan. 6). Memandukan
pemanduan keselamatan wisatawan. 7). Melakukan evaluasi kegiatan
kepemanduan wisata mancing. 8).
Melaksanakan prosedur kesehatan
keselamatan dan keamanan kerja, 9). Menangani situasi konflik. 10).
Berkomunikasi dalam bahasa inggris pada tingkat operasional dasar.
Dalam kegiatan ini Formasi sebagai induk olahraga memancing
menjadi trigger atau pemicu dan penggagas untuk membuat sebuah pemandu mancing
yang bersertifikat sehingga bisa memandu dengan baik dan benar. “Kegiatan SKKNI
ini merupakan langkah awal untuk menjadi seorang pemandu. Tujuannya adalah
membuka peluang kerja banyak pemandu mancing yang bersertifikasi. Dengan ada
sertifikasi maka para wisatawan mancing akan merasa terarahkan untuk bisa
berwisata mancing. Dari sisi pemandu akan mendapat penghasilan dari usaha memandu. Harapan kami,
karena Indonesia ini merupakan Negara kepulauan maka peluang menjadi pemandu
mancing sangat besar dan apa bila dikelola baik dan benar akan besar manfaatnya
bagi kemakmuran masyarakat,” jelas Bachder I Sitepu selaku Sekjend Formasi.***
x-) , walau ini telat.....setuju banget.
BalasHapusyour information is good and thanks
BalasHapusUmpan Ikan Patin Albino