Pada tanggal 10 – 12 Juni 2011 lalu, TNI AL menggelar Turnamen Mancing KASAL CUP. Pelaksanaan turnamen ini merupakan perhelatan akbar yang ketujuh kalinya yang diselenggarakan oleh TNI AL. Sejak pertama kali turnamen Kasal Cup dilaksanakan pada tahun 1998 di Manado Sulawesi Utara sampai selanjutnya turnamen Kasal Cup adalah turnamen paling prestisius dan bergengsi juga sarat dengan prestasi. Sebab turnamen Kasal Cup merupakan salah satu wadah tempat bertemunya para pancinger sejati dari Sabang sampai Merauke juga berskala Internasional, yang selalu dimeriahkan juga dengan Wisata Bahari serta pesta rakyat lainnya. Para pancinger sejati akan memperebutkan Piala bergilir Kepala Staff TNI Angkatan Laut.
Marcus Widhi Nugroho dari BM (Berita Mancing) kali ini mendapat kehormatan untuk bekerja sama dalam mensukseskan Kasal Cup yang ke 7 ini. Ketika itu saya bersama dengan yang lain datang memenuhi undangan rapat kerja yang disampaikan oleh Bapak Joko yang dipercaya sebagai panitia pelaksana. Saat itu kami bertemu langsung dengan Bapak Laksamana TNI Soeparno, saya merasa bangga dan terhormat. Tim Kami antara lain Pak Joko Martadhi, Pak Ahmadi, Pak Darma, Ibu Puji, dan Pak Randy saling bergantian memaparkan dengan lancar tentang persiapan Turnamen Kasal Cup yang ke 7 ini. Sementara itu jajaran Staff TNI AL juga memberi penjelasan persiapan perhelatan akbar ini yaitu Laksma Heri Setia Negara, S.Sos S.H.M.M, Kolonel Yuyus K. Usmany, ST dan Kolonel Faisal.
Perbincangan soal mancingpun mengalir sangat lancar, bahkan tidak kami duga sebelumnya pemaparan soal turnamen dan pengarahan oleh Laksamana TNI AL Soeparno sesekali diselingi guyonan. Pertemuan dengan orang nomor satu di TNI AL terkesan santai namun Panitia Pelaksana diberikan amanat langsung untuk menjaga nama baik dan citra TNI AL.
Bagi kami, mengemban tugas dan tanggung jawab serta mengerjakan amanat dari Kasal adalah tugas mulia namun berat. Sejak pertama kali Kasal Cup diselenggarakan pada tahun 1998, di Manado Sulawesi Utara kala itu saya masih bekerja sebagai reporter Majalah Mancing & Formasi , Meski sudah lama berlalu namun kenangan manis terkenang kembali. Kisah historis Turnamen Kasal Cup dimulai pada tahun 1998, tepatnya pada tanggal 28 September – 1 Oktober 1998 perairan Manado menjadi tonggak sejarah tempat pelaksanaan Kasal Cup yang Pertama. Turnamen yang memperebutkan piala Kasal Cup Pertama di gelar terkait dengan program Presiden RI Bapak BJ. Habibie yang membuat Deklarasi Bunaken, bersamaan dengan itu maka TNI AL mengkorordinir lomba olah raga perairan berskala nasional dan salah satunya adalah Turnamen Mancing. Itulah cikal bakal Kasal Cup yang sangat bergensi juga prestisius hingga kini. Turnamen yang kala itu dibuka oleh Pangarmatim Laksda Edi Suyadi telah menjadi memori turnamen yang paling menyenangkan semua peserta. Kejutan besar terjadi di turnamen Kasal Cup yang pertama ini yaitu sebanyak 11 marlin (8 marlin biru dan 3 marlin hitam). Hampir semua tim merasakan bagaimana serunya strike marlin. Bahkan terjadi pemecahan rekor marlin biru seberat 179,2 kg yang berhasil dipancing oleh Susanto Nursewan. Barangkali saat turnamen Kasal Cup yang pertama merupakan turnamen yang paling menyenangkan peserta jika dilihat dari sudut perolehan ikan, sebab hampir semua tim peserta mendapat marlin yang sekarang ini semakin sulit ditemukan. Satu tahun kemudian turnamen Kasal Cup II kembali di gelar pada tanggal 25 September - 30 September 1999. Dari jumlah peserta mengalami peningkatan menjadi 16 tim termasuk tim dari Singapura dan Australia. Dalam turnamen kali ini menjadi sangat prestisius karena hanya memburu billfish dengan sistem tag and release dimana turnamen memakai nama The Kasal Cup International Billfish Tournament. Hasil turnamen sendiri sangat luar biasa sebanyak 22 billfish berhasil di tag dan di rilis. Hasil ini membuat nama turnamen Kasal Cup pandang sebagai turnamen bergengsi berkelas internasional, pantas saja jika The Billfish Foundation dan International Game Fish Assosiation kedua badan mancing yang bermarkas di Amerika memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua peserta. Pada bulan tanggal 26 – 30 September 2000, TNI AL kembali menggelar turnamen Kasal Cup III di Manado. Meski sebelum pelaksanaan turnamen di Manado terjadi gempa namun hasilnya 10 billfish berhasil di tag and release. Nampaknya pada tahun 2002 menjadi anti klimak memburu ikan billfish dalam turnamen Kasal Cup, pasalnya pada saat dilaksanakan turnamen Kasal Cup IV pada tanggal 28 September hingga 2 Oktober 2002 ikan billfish semakin berkurang. Meski demikian justru kemeriahan turnamen bertambah. Setelah 4 tahun turnamen Kasal Cup tidak dilaksanakan, baru pada bulan September 2006 turnamen di gelar diluar kota Manado yaitu di Ujungkulon, Jawa Barat. Tiga tahun kemudian yaitu tahun 2009 penyelenggaraan turnamen Kasal Cup VI kembali di gelar di Manado bersamaan event pemecahan rekor dunia menyelam dan Sail Bunaken. Tim kemalasari yang dikomandani Dr. Benyamin M Hassan dalam turnamen berhasil menjadi juara pertama. Mengikuti dan menyaksikan langsung perjalanan panjang serta pasang surutnya turnamen Kasal Cup membuat kami sadar bahwa terselenggaranya turnamen Kasal Cup telah memberikan warna serta mendorong sektor wisata bahari khususnya mancing. Dampak positifnya adalah pada saat itu tumbuh industri wisata mancing di tanah air. Dampak domino dari tumbuhnya pancinger diikuti semakin melebarnya lapangan kerja seperti industri alat pancing, toko pancing, guide fishing, kapal, hotel dan restoran. Belum lagi usaha lain juga ikut menikmati dampak pertumbuhan pancinger adalah media cetak seperti majalah mancing, tabloid mancing maupun elektronik dengan banyak siaran soal mancing. Nah moga-moga turnamen yang akan di gelar pada bulan ini juga bisa menumbuh kembangkan industri mancing yang terkait.***Marcus W Nugroho
Bagi kami, mengemban tugas dan tanggung jawab serta mengerjakan amanat dari Kasal adalah tugas mulia namun berat. Sejak pertama kali Kasal Cup diselenggarakan pada tahun 1998, di Manado Sulawesi Utara kala itu saya masih bekerja sebagai reporter Majalah Mancing & Formasi , Meski sudah lama berlalu namun kenangan manis terkenang kembali. Kisah historis Turnamen Kasal Cup dimulai pada tahun 1998, tepatnya pada tanggal 28 September – 1 Oktober 1998 perairan Manado menjadi tonggak sejarah tempat pelaksanaan Kasal Cup yang Pertama. Turnamen yang memperebutkan piala Kasal Cup Pertama di gelar terkait dengan program Presiden RI Bapak BJ. Habibie yang membuat Deklarasi Bunaken, bersamaan dengan itu maka TNI AL mengkorordinir lomba olah raga perairan berskala nasional dan salah satunya adalah Turnamen Mancing. Itulah cikal bakal Kasal Cup yang sangat bergensi juga prestisius hingga kini. Turnamen yang kala itu dibuka oleh Pangarmatim Laksda Edi Suyadi telah menjadi memori turnamen yang paling menyenangkan semua peserta. Kejutan besar terjadi di turnamen Kasal Cup yang pertama ini yaitu sebanyak 11 marlin (8 marlin biru dan 3 marlin hitam). Hampir semua tim merasakan bagaimana serunya strike marlin. Bahkan terjadi pemecahan rekor marlin biru seberat 179,2 kg yang berhasil dipancing oleh Susanto Nursewan. Barangkali saat turnamen Kasal Cup yang pertama merupakan turnamen yang paling menyenangkan peserta jika dilihat dari sudut perolehan ikan, sebab hampir semua tim peserta mendapat marlin yang sekarang ini semakin sulit ditemukan. Satu tahun kemudian turnamen Kasal Cup II kembali di gelar pada tanggal 25 September - 30 September 1999. Dari jumlah peserta mengalami peningkatan menjadi 16 tim termasuk tim dari Singapura dan Australia. Dalam turnamen kali ini menjadi sangat prestisius karena hanya memburu billfish dengan sistem tag and release dimana turnamen memakai nama The Kasal Cup International Billfish Tournament. Hasil turnamen sendiri sangat luar biasa sebanyak 22 billfish berhasil di tag dan di rilis. Hasil ini membuat nama turnamen Kasal Cup pandang sebagai turnamen bergengsi berkelas internasional, pantas saja jika The Billfish Foundation dan International Game Fish Assosiation kedua badan mancing yang bermarkas di Amerika memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua peserta. Pada bulan tanggal 26 – 30 September 2000, TNI AL kembali menggelar turnamen Kasal Cup III di Manado. Meski sebelum pelaksanaan turnamen di Manado terjadi gempa namun hasilnya 10 billfish berhasil di tag and release. Nampaknya pada tahun 2002 menjadi anti klimak memburu ikan billfish dalam turnamen Kasal Cup, pasalnya pada saat dilaksanakan turnamen Kasal Cup IV pada tanggal 28 September hingga 2 Oktober 2002 ikan billfish semakin berkurang. Meski demikian justru kemeriahan turnamen bertambah. Setelah 4 tahun turnamen Kasal Cup tidak dilaksanakan, baru pada bulan September 2006 turnamen di gelar diluar kota Manado yaitu di Ujungkulon, Jawa Barat. Tiga tahun kemudian yaitu tahun 2009 penyelenggaraan turnamen Kasal Cup VI kembali di gelar di Manado bersamaan event pemecahan rekor dunia menyelam dan Sail Bunaken. Tim kemalasari yang dikomandani Dr. Benyamin M Hassan dalam turnamen berhasil menjadi juara pertama. Mengikuti dan menyaksikan langsung perjalanan panjang serta pasang surutnya turnamen Kasal Cup membuat kami sadar bahwa terselenggaranya turnamen Kasal Cup telah memberikan warna serta mendorong sektor wisata bahari khususnya mancing. Dampak positifnya adalah pada saat itu tumbuh industri wisata mancing di tanah air. Dampak domino dari tumbuhnya pancinger diikuti semakin melebarnya lapangan kerja seperti industri alat pancing, toko pancing, guide fishing, kapal, hotel dan restoran. Belum lagi usaha lain juga ikut menikmati dampak pertumbuhan pancinger adalah media cetak seperti majalah mancing, tabloid mancing maupun elektronik dengan banyak siaran soal mancing. Nah moga-moga turnamen yang akan di gelar pada bulan ini juga bisa menumbuh kembangkan industri mancing yang terkait.***Marcus W Nugroho
0 komentar:
Posting Komentar