Bagi kami tim Ecek-ecek yang terdiri dari Johan, Frans, Taufan, Sugiarto melakukan trip mancing sekaligus ikutan lomba merupakan pengalaman baru bagi kami. Ya, kala itu, Kotamadya Probolinggo mengadakan lomba mancing dalam event “Probolinggo Sail Semi Pro 2011”. Tujuan lomba untuk menarik minat wisatawan dan meningkatkan taraf hidup nelayan Probolinggo. Satu hari sebelum lomba yaitu tanggal 28 Juni 2011, semua pancinger harus hadir jam 19.00 untuk menerima briefing tentang tata cara lomba mancing oleh panitia lomba di dampingi oleh Formasi Jatim. Setelah briefing ada acara makan bersama, semua peserta menginap di hotel yang telah disediakan oleh panitia lomba dengan Cuma-cuma.
Dalam trip kali ini kami hampir ketinggalan moment start mancing, pada pukul 03.30 dalam perjalanan antara Surabaya ke Probolinggo terhalang macet. Syukur alhamdulilah 15 menit sebelum start kami sudah tiba di dermaga Mayang Probolinggo dan kami langsung ambil nomor lambung kapal no. 36 serta memasukan barang ke kapal. Dalam waktu yang sangat mepet kami menyempatkan diri berkenanalan dan ngobrol dengan pancinger dari berbagai daerah Surabaya, Probolinggo, Situbondo dan daerah lainnya.
Jam 05.00 acara resmi dibuka oleh Walikota Probolinggo Bapak H.M. Duhori dengan menyalakan kembang api dan sirene tanda kapal mulai berangkat. Kami melihat sekeliling kapal, ternyata seru juga 50 kapal berangkat bersamaan, seakan-akan kita pergi berperang.. Sekitar 20 menit setelah meninggalkan Pelabuhan Mayangan, kapal-kapal mulai berpencar menuju ke rumpon dan spot andalan masing-masing.
Dalam lomba semi pro ini ternyata kami harus benar-benar mengerti tentang mancing bukan hanya naik kapal di antar ke spot, memancing dan menunggu ikan makan saja, karena kapal nelayan tidak paham soal GPS dan fishfinder. Justru saat lomba tim kami banyak memberikan pelajaran kepada kapten dan abk kapal bagaimana caranya menggunakan dua alat elektronik tersebut.
Saat dilaut kami mengalami hambatan dimana laut Probolinggo dipagi hari sampai jam 08.00 benar-benar berombak kasar sekali karena angin gending sedang turun ke laut (angin khas Probolinggo yang terkenal keras). Ternyata Ujian kami sebagai pemancing belum juga habis, sesampainya di spot yang kami tuju, ternyata jangkar kapal terlalu ringan sehingga kapal harus drifting. Untungnya kami menemukan ide untuk mengikat jangkar dengan batu besar yang kebetulan ada di kapal. Selanjutnya kami harus mengajari bagaimana cara memarkir kapal yang benar (anchoring) berdasarkan arus. Parkir kapal yang benar adalah posisi umpan harus jatuh di rumah ikan. Nelayan yang bersama dengan kami sangat membantu karena mau bekerjasama. Dalam perjalanan menuju ke spot kami juga memberitahu nelayan bagaimana caranya merawat udang putih dan udang werus untuk umpan. Ternyata mereka benar-benar pekerja keras walau mungkin ini sulit sebab ini pengalaman baru. Kondisi cuaca waktu di spot, cerah, arus hidup-mati tapi lebih banyak matinya, kami memutuskan hanya menetap di satu spot ini saja, menunggu dengan sabar ikan makan. Benar saja di spot ini kami strike ikan ebek (putihan) berkali-kali dan akhirnya jam 13.00 kami kembali ke pelabuhan.
Sesampainya di pelabuhan ternyata kami juara ke-2, benar-benar hasil yang tidak kami duga. Dan abk kapalpun ikut merasa senang. Kala itu kami tersenyum bahagia ketika melihat banyak pancinger lain langsung minta nomor telpon abk untuk mereka sewa mancing. Kami bukan hanya berhasil jadi juara namun kami berhasil berbagi ilmu dengan nelayan dan itu lebih menggembirakan.***Sugiarto JUARA LOMBA MANCING SEMI PRO PROBOLINGGO Juara I Radar Bromo1 Ebek 5,85kg Rp. 2.000.000,- Juara II Ecek-ecek Ebek 5,45kg Rp. 1.750.000,- Juara III Probolinggo FC1 Ebek 5,40kg Rp. 1.500.000,- Juara IV Probolinggo FC2 Ebek 4,65kg Rp. 1.250.000,- Juara V Radar Bromo 2 Ebek 3,70kg Rp. 1.000.000,- Juara VI Juanda Fishing Ebek 3,70kg Rp. 750.000,-
Saat dilaut kami mengalami hambatan dimana laut Probolinggo dipagi hari sampai jam 08.00 benar-benar berombak kasar sekali karena angin gending sedang turun ke laut (angin khas Probolinggo yang terkenal keras). Ternyata Ujian kami sebagai pemancing belum juga habis, sesampainya di spot yang kami tuju, ternyata jangkar kapal terlalu ringan sehingga kapal harus drifting. Untungnya kami menemukan ide untuk mengikat jangkar dengan batu besar yang kebetulan ada di kapal. Selanjutnya kami harus mengajari bagaimana cara memarkir kapal yang benar (anchoring) berdasarkan arus. Parkir kapal yang benar adalah posisi umpan harus jatuh di rumah ikan. Nelayan yang bersama dengan kami sangat membantu karena mau bekerjasama. Dalam perjalanan menuju ke spot kami juga memberitahu nelayan bagaimana caranya merawat udang putih dan udang werus untuk umpan. Ternyata mereka benar-benar pekerja keras walau mungkin ini sulit sebab ini pengalaman baru. Kondisi cuaca waktu di spot, cerah, arus hidup-mati tapi lebih banyak matinya, kami memutuskan hanya menetap di satu spot ini saja, menunggu dengan sabar ikan makan. Benar saja di spot ini kami strike ikan ebek (putihan) berkali-kali dan akhirnya jam 13.00 kami kembali ke pelabuhan.
Sesampainya di pelabuhan ternyata kami juara ke-2, benar-benar hasil yang tidak kami duga. Dan abk kapalpun ikut merasa senang. Kala itu kami tersenyum bahagia ketika melihat banyak pancinger lain langsung minta nomor telpon abk untuk mereka sewa mancing. Kami bukan hanya berhasil jadi juara namun kami berhasil berbagi ilmu dengan nelayan dan itu lebih menggembirakan.***Sugiarto JUARA LOMBA MANCING SEMI PRO PROBOLINGGO Juara I Radar Bromo1 Ebek 5,85kg Rp. 2.000.000,- Juara II Ecek-ecek Ebek 5,45kg Rp. 1.750.000,- Juara III Probolinggo FC1 Ebek 5,40kg Rp. 1.500.000,- Juara IV Probolinggo FC2 Ebek 4,65kg Rp. 1.250.000,- Juara V Radar Bromo 2 Ebek 3,70kg Rp. 1.000.000,- Juara VI Juanda Fishing Ebek 3,70kg Rp. 750.000,-
Mantaps.....
BalasHapus