Selasa, 09 Juli 2013



Hans tunjukan hasil casting

Pulau tunda berada di selat Sunda masuk dalam wilayah Serang Banten.  Pulau ini merupakan sebuah pulau yang berpenghuni manusia, dan tergolong padat penduduknya.  Penghasilan utama warga pulau Tunda adalah nelayan dan berdagang. Untuk menuju ke Pulau tersebut  bisa ditempuh dari pelabuhan Karang Hantu, Banten Lama, Serang, Banten. Ada beberapa kapal penyeberangan yang menjadi  transportasi warga keluar masuk Pulau Tunda. Harga tiket penyeberangan sebelum bbm naik berkisar tigapuluh ribuan.

Bagi pancinger sekitar Jakarta dan Banten rata-rata mereka mengenal Pulau Tunda. Dimana sekitaran Pulau Tunda banyak spot- spot  yang dihuni ikan-ikan karang semacam kuwe, jenaha, kakap merah,pari,  gabus laut. Untuk ikan yang berukuran besar biasanya yang sering di dapat adalah ikan hiu. Lantaran terkenal banyak ikan maka banyak penyewaan kapal-kapal mancing yang tumbuh di Pelabuhan Karang Hantu atau di Pulau Tunda sendiri.
Awal dan Victor menjajaki spot casting land base


Pak Awal
Meski banyak pancinger yang mengetahui spot bagus di sekitaran  Pulau Tunda, namun tak banyak yang tahu bahwa di Pulau Tunda sendiri mempunyai daya tarik yang  luar biasa untuk castinger yang suka casting land base.  Potensi spot casting land base ini kami  eksplore bersama dengan kawan-kawan Terminal Fishing Club dan kami semua terpana akan spot yang masih luar biasa.

Spot pertama adalah di depan muara dan pintu masuk ke dermaga. Meskipun banyak lalu lalang kapal yang masuk ke dermaga namun lokasi ini disenangi oleh ikan-ikan predator semacam barramundi.  Kawan kami Zaenus casting di lokasi mendapat ikan kakap putih dengan bobot sekitar  5 kg.




Zainus gembira ketika mendapat ikan baramundi

Lokasi kedua di sisi timur Pulau, di lokasi tersebut masi banyak karang yang dihuni ikan-ikan karang.  Beberapa kali kawan saya Hans, Awal. Victor, Wiwim, Markus, bolak balik mendapat ikan. Potensi mancing land base di Pulau Tunda sangat luar biasa dan tak banyak yang mengenalnya. Semoga spotnya masih terjaga.***Marcus Widhi Nugroho

0 komentar:

Posting Komentar