Minggu, 28 Juli 2013



Perkebunan Tebu Indolampung dan Perkebunan Tebu Seputih Mataram, daerah kecamatan Tulang Bawang, Mangala, Lampung Tengah merupakan daerah potensi untuk keberadaan ikan ikan predator seperti Ikan Snakehead Toman, Gabus, Kihung, Hampala, dll.Kami Gabungan dari beberapa Komunitas Pemancing Casting SH2G, TFC, JLO, GTC dan Arapaima, sepakat untuk kembali menyelusuri Perkebunan Tebu. Kami yang dari Jakarta berjumlah 13 orang di antaranya saya Moh. Erwin, Erick, Aang, Wiwim Kusworo, Mang Cek, Hans, Mang Jalo, Herman, Andri Yanto, Shio Syan, Abie dan Rizky dari salatiga. Berikut Kisah nya.
 
Toman Lebung Indo lampung
Pada Hari Jumat Tgl 5 April 2013 yang telah kami sepakati untuk berangkat ke perkebunan tebu di daerah Tulang Bawang, Mangala, Lampung Tengah. Saya dan  Rizky dari salatiga berangkat dari rumah saya daerah sawangan Depok pukul 13.15 langsung menjemput rekan kami Shio Syan dan Andri Yanto di Kebun Jeruk Jakarta Selatan, Sedangkan Wiwim Kusworo, Mang Cek, Ikut Rombangan Mobil Pa Abie, Mang Jalo, Herman Ikut di rombongan Mobil Pa Hans, Sedang kan Erick dan Aang  sudah lebih dahulu berangkat, kami sepakat untuk kumpul terlebih dahulu di Res Area Pertama sebelum menuju Merak, Pukul 16.00 kami semua telah berkumpul di Res Area, setelah minum soft drink dan sholat Ashar kami lanjutkan perjalan menuju merak, Pukul 18.15 kami naik kapal fery menyebarangi selat sunda menuju Bakauheni memakan waktu sekitar 3 Jam, selama di atas kapal fery kami terus berdiskusi dan sharing pengalaman memancing, sungguh luar biasa para pacinger yang ikut rombangan kali ini yang telah banyak pengalaman memancing di semua pelosok tanah air dan manca negara, untung bagi saya banyak dapat masukan dari mereka.
pemburu snakehead

Pukul 21.15 kami tiba di Pelabuhan Bakauheni dan melanjutkan perjalanan menuju rumah rekan-rekan kami dari Lampung yaitu rumah Fery H Yamin. Sesampai di rmh pukul 23.50 sudah menunggu rekan-rekan lainnya dari lampung Dave Marva, Andi, Agung, Herman (mbah Toman), setelah istrahat minum kopi sambil makan pempek yang disediakan Fery, kurang lebih 2 jam kami beristrahat Pukul 02.00 kami sepakat melanjutkan perjalanan menuju
Perkebunan Indolampung.

Eric mendapat ikan hampala

Pukul 05.00 pagi kami sampai di pintu gerbang perkebunan Indolampung dan di sambut dengan turun hujan, tak hidar lagi kedaraan kami meliluk liuk sepanjang jalan karena jalan menuju spot sangat licin, yang terdiri dari tanah pasir, namun semua tetap semangat, walaupun tidak tidur semalaman, tujuan pertama yang kami tujuh adalah km 42, karena di km 42 ini sangat potensi ikan-ikan toman besar berdasarkan pengalaman kami selama trip di Indolampung ini.

Tepat Pukul 06.00 kami tiba di km 42, dan hujanpun telah redah, langsung kami mempersiapkan Tackle masing-masing serta umpan-umpan andalan masing-masing yang terdiri dari Hard Frogie, Soft Frogie serta minow dan poper, bagaikan pasukan yang sudah sangat terlatih dan berpengalaman kami tanpa komando dan aba-aba lagi langsung berpencar kesemua penjuru di km 42. KM 42 terdapat 2 lebung, lebung Utama sisi sebelah kiri dari arah masuk jalan utama dan sisi sebelah kanan jalan utama, dan saya, Mang cek, Shio Syan, Andri Yanto, Andi, Mang Jalo, Herman, memilih untuk lebung sisi sebelah kiri,  dan rekan lain nya memilih sisi lebung sebelah kanan. Sesampai di titik saya ingikan saya melihat banyak gerakan ikan, dan terus langsung melempar umpan, umpan yang saya gunakan jenis Soft frogie, beberapa kali lemparan ke titik sasaran namun belum juga ada sambaran, hanya ikan-ikan kecil yang menyambar yang nampaknya anakan ikan Hampala begitu juga teman-teman saya yang lainnya belum juga ada sambaran ikan yang besar. Saya mecurigai titik yang ada pohon kangkung  yang sedikit tertutup sisi sebelah kiri saya terdengar ada sambaran ikan yang memakan mangsanya dan langsung saya tujuh lemparan saya ke arah  titik tadi yang menyabar seranga, sekali lempar langsung di sambar duuuur….terkejut bukan kepalang yang tidak disangkah-sangkah umpan saya langsung di sambar, dalam keterjutan saya, saya langsung membetakkan joran saya  namun sang ikan pada saat menyambar terhalang batang-batang kangkung sehingga gagal menyangkut di kail saya huuff…sungguh kecewa, dan saya ulangi beberapa kali namun ikan tidak lagi menyambar, saya belum tau ikan apa yang menyambar umpan saya tadi, namun perkiraan saya adalah ikan jenis ikan gabus babon, karena melihat situasi tempatnya adalah di pingiran dan dan banyak di tumbuhi kangkung serta gangang untuk potensi ikan gabus berdiam diri sambil menunggu mangsanya.
Selang sekitar 1 Jam an saya mendengar teriakan Andi Strikeee…..dan saya melihat dari kejauhan Andi telah berhasil mendaratkan Ikan Toman Ukuran 2 Kg, dan langsung membawah nya di Mobil Pa Hans yang telah di siapkan oleh Pa Hans 2 buah Drum besar berikut Air Rator nya, yang akan kami relokasi ke setu Gunung Putri, Bogor. Demi menjaga kesetabilan ekosistem di lebung Indolampung dan mengembangkan budidaya ikan Toman di setu Gunung Putri Bogor. Tak lama kemudian sang penakluk Km 42 Mang Cek telah berhasil mendaratkan ikan Toman yang lebih besar dari punya Andi Sekitar 3 kg, memang sungguh luar biasa kepiwaian Mang Cek ini cara dia menaklukan ikan Toman patut di acungkan dua jempol, tapi cerita Fery dan Shio serta Pa Abie pada saat Mang cek Strike kecewa, pasalnya ikan yang di dapat Mang Cek adalah ikan yang telah menyambar umpan Pa Abie, dan Fery dengan Shio memperbutkan ikan tersebut, namun tiba-tiba Mang cek datang dan meminjam soft frogie Pa Abie dan langsung melempar ke arah titik sasaran yang menyilangi tali tali Fery dan Shio Langsung di sambar dan Strike….itulah yang membuat Fery Shio dan Pa Abie Protes berat, Umpan Minjem, Rebut Lapak, Strike Pula itulah guyonan di hantur kan teman-teman terhadap Mang Cek yang terus tetap tersenyum dan tertawa puas atas keberhasilannya mendaratkan Ikan Toman. Lain lagi dengan cerita Agung yang berhasil mendaratkan Ikan Hampala yang hanya sebesar telapak tangan dan langsung me-Relase ikan tersebut, dan Agung bercerita bahwa dia mendapat sambaran ikan toman yang mana gigi patah tersangkut di Hard Frogie….Barang Bukti Bro…. sambil menunjukan gigi ikan toman yang tertancap di umpannya, tak hayal lagi kami semua tertawa belihat expresi Agung yang panik saat di sambar ikan tersebut.
toman jadi  target utama mancing

Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 11.00 dan dan cuaca mulai panas, kami sepakati untuk beristrahat dan makan siang di rumah Pa Amin yang biasa memandu kami selama trip di Indolampung. Sempainya di rumah Pa Amin Pukul 11.45, kami beristrirahat dan mandi sambil menunggu makan siang yang akan di hidangkan oleh Pa Amin. Setelah Makan Siang Jam 13.00 kami masih beristrirahat menungu teriknya matahari, Sekitar Pukul 14.00 dan cuaca agak mendung kami melanjutkan buruan kami dan masing kedaraan yang kami tumpangi berpisah menuju masing-masing spot yang kami inginkan kan masing-masing, saya, Mang Cek, Andri Yanto, Shio dan Risky ingin menuju km 52, namun setelah menuju ke km 52 kami salah jalur menuju Lebung tengkorak yang pernah kami datangi juga, untuk tidak menyia-yiakan waktu setalah kami berputar mencari km 52 yang tidak ketemu akhir kami sepakati untuk memancing di Lebung tengkorak, beberapa kali saya coba namun tidak ada sambaran di karenakan air baru yang cukup keruh, sehingga ikan toman tidak kunjung keluar, namun Mang cek berhasil mendarat ikan Toman yang masih remaja dan langsung merelase yang di karenakan kami tidak membawah penampungan ikan tersebut,  dan akhir kami sepakat untuk pindah dan kembali ke km 42, setelah sampai di km 42 baru beberapa kali lemparan hujan pun turun kembali dengan lebatnya dan kami kembali ke mobil untuk berteduh sambil menunggu hujan redah kami tertidur selama kurang lebih 1 jam, setelah hujan redah saya melihat Mang Cek, Andri dan Rizky langsung turun ke lebung sedangkan saya dan Shio masih ingin tidur kemballi, sekitar pukul 17.15 saya terbangun dan langsung menuju lebung,  sesampai di lebung saya lihat kondisi air lebung yang sehabis diguyur hujan deras agak keruh, tak yakin dengan kodisi lebung seperti itu kami sepakat untuk kembali ke rumah Pa Amin, sesampai di rumah Pa Amin Pukul 18.15 kami beristrahat sambil menunggu makan malam dan langsung akan menuju ke perkebunan Tebu Seputih Mataram, tempat orang tua nya Andi, Pukul 21.00 kami lanjutkan perjalanan menuju rumah orang tua Andi di Perkebunan Tebu Seputih Mataram. Sesampainya di rumah orang tua Andi pukul 22.30, kami langsung beristrirahat dan akan melanjutkan perburuan kami besok pagi.
ferry  tersenyum riang tatkala mendapat toman kecil

Pukul 05.00 kami semua sudah terbangun dan bersiap untuk menyelusuri lebung di Perkebunan Seputih Mataram, seperti biasa kami masing-masing kelompok berpisah mencari lebung-lebung yang kami akan telusuri. Lebung  demi lebung kami coba namun belum juga ada sambaran di karenakan air keruh sehabis hujan semalaman, namun Dave Marva yang mengunakan umpan poper yang dia biasa gunakan untuk mencing di laut tidak di sangkah-sangkah berhasil di sambar ikan toman dan berhasil hookup yang lumayan besar di atas 1 Kg. Tak lama selang beberapa waktu Hujan kembali turun dan kami sepakat untuk kembali ke rumah orang tua Andi, di rumah orang tua Andi telah menunggu rombongan yag lain nya.
Cerita sangat menarik adalah dari kawan kami yang ikut rombongan Erick dan Fery berhasil mendaratkat ikan Hampala dan toman di km 1.9 yang mana Hampala nya dan tomannya cukup besar. Erick menceritakan bagaimana dia pada saat figth dengan Ikan hampala tersebut, dia tidak menyangka sama sekali bahwa ikan yang di dapatnya Hampala cukup besar dengan mengunakan umpan Spinner, sedangankan Fery mendapat kan Ikan Toman.
foto bersama setelah menjelajah perkebunanan indo lampung

Hujan Terus menguyur bumi tiba-tiba HP Hans berbunyi yang datangnya dari penduduk setempat yang mana saat memancing di perkebunan Indolampung bekenalan dengan penduduk yang biasa mencari anakkan ikan toman untuk dia jual, dia menawarkan bibit anakan ikan toman sebanyak 1.500 ekor, dan langsung Pa Hans mau menerima ikan tersebut setalah bernegosiasi harga melalui HP. Misi kami kali ini adalah selain memancing ikan juga mencari bibit ikan Toman untuk di lestarikan di Setu Gunung Putri, Bogor. Sambil menunggu hujan kami menunggu kedatangan bibit ikan toman tersebut yang di kirim dari Indolampung oleh Pa Taher, selang 2 jam kemudian tibalah Pa Taher di tempat kami, dengan penuh semangat dan senang kami langsung menempatkan ikan-ikan tersebut ke dalam drum yang telah kami siapkan. Misi kali kami katakan misi yang sangat berhasil membawa ikan Toman sebanyanya 1.506 ekor, 1.500 ekor bibit toman dan 6 ekor hasil pancingan. Cerita ini yang bahan guyonan setiap teman-teman dari Jakarta menanyakan berapa ekor ikan yang berhasil di tangkap, kami semua sepakat untuk mengatakan bahwa jumlah yang kami dapat total 1.506 ekor ikan Toman.....hahhahahaha Luar biasaaaa.Waktu sudah menunjukan Pukul 14.00 dan kami sepakat kembali ke Jakarta, dan tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada orang tua Andi yaitu Bapak Slamet dan Ibu yang telah menjamu kami penuh dengan kekeluargaan, dan tak lupa kami ucapakan juga kepada semua Team Angler Lampung yang telah menemani kami selama trip di Perkebunan Tebu Indolampung dan Perkebunan Tebu Seputih Mataram.

0 komentar:

Posting Komentar