Senin, 20 Mei 2013



Dalam koleksi ikan hias saya sering menemukan ikan alligator gar. Di alam liar saya belum pernah menemukan ikan ini, namun tercatat  tiga kali saya menemukan ikan ini di kolam pemancingan yang memang  di isi khusus ikan-ikan monster fish. Pertemuan ketiga terjadi ketika saya sedang mengikuti rapat akhir kopi darat castinger se-Indonesia di setu Gunung Putri, Cibinong – Bogor.  Kala itu kawan saya Andriyanto casting menggunakan minnow jointed .  Baru dua kali lempar minnow, tiba-tiba umpannya di sergap Alligator . Andrianto berjuang untuk memenangkan pertarungan dengan ikan dan akhirnya ia berhasil mendapatkan ikan ini. Senyumgembira tersungging di bibirnya karena memang ikan ini tak semua orang bisa menaklukannya. Hanya pancinger yang memiliki hobi besar dan pancinger sejati yang bisa menikmati, hehehe…
Nah pertemuan dengan alligator gar yang dipancing oleh Mas Andrianto itulah,  saya ingin bercerita soal ikan alligator gar. Entah siapa yang pertama kali menamakan ikan ini dengan nama alligator? Tak jelas asal muasalnya nama alligator fish. Yang jelas ikan ini miripnya memang mirip alligator yaitu sebutan lain dari buaya. 
Ikan alligator atau yang memilki nama latin lapisosteus spatula ini, merupakan ikan ini adalah ikan ovipar dan predator. Ikan ini terkenal sangat buas, saking buasnya, di habitat alam liar ikan ini sering merusak jaring dengan menggunakan moncongnya. Maka tak heran bila para nelayan menjuluki ikan ini dengan  nama cucut air tawar.
Alligator gar yang di casting mas Andriyanyo

Badannya tertutup dengan sisik kuat yang tidak saling tertindih tetapi saling bersambungan satu sama lain, berbentuk seperti berlian. Sisik-sisiknya dilapisi  oleh lapisan yang kuat seperti porselin dan mengkilap. Moncongnya pendek, lebar dan tumpul, dengan gigi panjang dan tajam. Bentuk rahangnya seperti alligator (buaya). Sirip punggung dan sirip anal semuanya dengan duri lemah, letaknya jauh di bagian belakang, lebih  dekat dengan sirip ekornya. Gelembung renangnya  seperti paru-paru dan mempunyai saluran udara menuju ke otak, digunakan sebagai organ pernafasan tambahan. Dapat hidup dikubangan air  selama musim panas dengan air sedikit. Biasanya ikan ini berad di perairan bersemak yang dangkal.
Sifat ikan ini sebagiaan besar mereka diam tak bergerak dalam air, namun demikian siap menyergap ikan yang lewat.
Di habitat aslinya  mencapai 3 meter dengan berat 137 kg.  penyebaran alam aslinya melingkupi Amerika Selatan dan Mexico.
Ikan ini tidak di sukai karena tulangnya terlampau banyak, jadi umumnya hanya dijadikan target gamefishing karena tenaga lumayan kuat. ***Marcus Widhi Nugroho

1 komentar: