Fishing Location : Makassar Sulawesi - Indonesia
Boat Charter : Call Marcus Berita Mancing 0821 1493 4423
Email : masmarkus@gmail.com
Pada catatan museum rekor Indonesia (muri) ternyata terdapat rekor memancing. Uniknya rekor
memancing ini bukan seperti yang dikeluarkan oleh Federasi Olahraga Mancing
Seluruh Indonesia (Formasi) yang mencatat hanya satu ikan terberat atau kelas
kenur, namun dalam catatan rekor mancing ala
muri tercatat rekor memancing ikan escolar dengan rekor terberat
total ikan seberat 400 kg. Berat total ikan escolar ini
dibukukan oleh Wanto pancinger dari Surabaya yang memancing pada tanggal 24 desember
2009. Bagaimana kisah Wanto hingga mencetak rekor muri? Berikut penuturan kisah
mancing yang dituturkan oleh Wanto kepada Marcus Widhi Nugroho Berita Bancing.
Menjelang natal, saya pergi
mancing bersama anak saya di Selat Makasar. Pilihan mancing di Makasar
karena kami ada fasiltas boat di
sana.Selain itu saya senang daerah ini karena terdapat banyak gugusan karang.
Orang Makassar menyebut gugusan karang dengan nama taka dan di salah satu taka
yang menjadi spot saya mancing inilah kisah
kami mulai.
Awalnya kami tidak menduga akan mendapat ikan escolar begitu
banyak. Kami hanya mancing biasa dan
tidak ada yang istimewa karena kami hanya mancing dasar dengan cara jebluk.
Persis seperti pancinger jebluk pada umumnya, ikan tembang kami pergunakan
untuk mancing dasar. Kira-kira pukul 20.00 umpan saya ada nut-nutan ada
pertanda ikan menyambar. Saya tidak langsung sentak, saya menunggu agar ikan
bisa hook up dengan sempurna. Benar
saja, saat yang tepat saya sentak dan ternyata ikan melawan dan lari menarik
kenur. Saya hanya bisa berdiam dan menahan kenur. Gila rasanya berat banget.
Saya harus ngos-ngosan menahan laju
ikan agar saya menang. Sedikit demi sedikit saya mulai menahan dan menggulung
kenur. Pelan namun pasti ikan saya
kendalikan dan akhirnya semua terhenyak kaget melihat ikan yang saya pancing.
Spontan kru kapal berteriak memberi tahu nama ikan yang saya pancing,
“Escolar..! babon escolar” teriaknya.
Ya ampun saya baru saja menundukan ikan escolar seberat 50
kg. Rasa bangga dan perrcaya diri terpatri dalam hati setelah saya menaklukan
ikan escolar yang pertama. Kini saya mulai memancing kembali kawan-kawannya
escolar di kandangnya. Umpan kembali saya turunkan. Dalam hitungan menit
lagi-lagi umpan saya di sambar umpan. Saya tahu betul karakter dan cara makan
ikan escolar yaitu dengan cara umpan diemut-emut lagi lepaska lagi lalu di
makan lagi. Jadi takala ikan menyambar umpan, saya tidak buru-buru menyentaknya
namun membiarkan sebentar dan ketika ikan menelan secara sempurna baru pancingan saya sentak. Cara ini ternyata
efektif untuk melakukan hook up
dengan sempurna.
Kini saat fight lagi,
meski ikan tidak seberat yang pertama namun perlawanan ikan escolar tidak boleh
dipandang sebelah mata. Tetap saja saya harus bercucuran keringat menaklukan
ikan escolar sendirian. Rasanya capek, mantap tapi sedaap. Malam itu saya
begitu menikmati pertarungan bak gladiator bertarung tiada habisnya. Semua
bersorak, tertawa gembira takala saya berhasil memenangkan pertarungan.
Malam makin larut namun pertempuran dengan escolar nampaknya
belum surut. Semakin malam semakin asik saja. Sepertinya di bawah kapal
nampaknya sedang terjadi ikan eskolar sedang berkumpul, mungkin lagi ada
undangan pesta kali, sebab begitu umpan kami turunkan langsung di sambar
ikan escolar.
Entah sudah 17 ekor saya taklukan, namun ikan nampaknya tiada habis-habisnya. Saya terus mancing dan mancing, namun escolar
lagi escolar lagi. Bobot ikan yang saya pancing berkisar antara 30 kg – 50 kg.
Saking asiknya saya mancing escolar ternyata waktu pagipun
mendatang. Ya selama 7 jam mancing tak
terasa dan tidak kuduga ternyata saya berhasil mendapatkan 30 ekor escolar.
Catatan mancing dengan mendapat ikan escolar sebanyak itu merupakan sensasi
tersendiri. Maka takala pagi hari saya pulang ke Makassar, salah satu kru kapal
menyarankan saya untuk mengklaim rekor muri soal keberhasilan memancing yang
saya alami. Ya bayangkan saja dalam waktu 7 jam mendapat ikan escolar sebanyak
30 ekor. Dan setelah kami timbang total ikan mencapai 400 kg, nah dari sinilah
kami menghubungi panitia rekor muri dan akhirnya saya mendapat rekor muri
mancing ikan escolar total terberat 400 kg.
Usai mancing beberapa bulan kemudian kebahagian kembali
terulang yaitu ketika dari pihak Rekor Muri memberikan gelar kepada kami. Suka
cita yang satu ini memang menjadi kenangan manis yang tidak mudah dilupakan.
Dan kini saya berusaha memecahkan rekor muri yang saya bikin sendiri ternyata
susah sekali. Kami bolak-balik ke sepot taka itu namun ikan yang kami dapat tidak
sedahsyat tahun lalu.***penulis: Marcus Widhi Nugroho masmarkus@gmail.com
/ beritamancing@yahoo.co.id
SALE
POPPER TOEKANG MANTJING
Call Marcus : 0821 1493 4423
HARGA TM POPPER
80 gr Rp. 100.000 (IDR)
100 gr Rp. 110.000 (IDR)
120 gr Rp. 125.000 (IDR)
140 gr Rp. 140.000 (IDR)
60,000
|
kayak gitu kok di banggain, untuk apa pak ikan sebanyak itu????
BalasHapusmasing2 pancinger punya kebanggaan sendiri.... hehehe..
HapusSalam Buat Pak Wanto👍👍
BalasHapus