Rasa cinta yang mendalam untuk memancing gabus dengan
casting membuat Thamrin aka Mang Chek O
Hein Oley rela keliling mencari umpan froggy. Kala itu dirinya keliling ke toko-toko pancing mencari
froggy, hingga dirinya tertimpa musibah kecelakaan motor. Demi kecintaannya terhadap kasting gabus,
kecelakaan tidak membuat dirinya jera, justru kecintaannya itu membuat dirinya
semakin menjadi-jadi untuk casting gabus dan toman.
“Casting gabus sudah saya
jalani sejak dua tahun yang lalu, namun dulu saya masih memakai umpan minnow
karena belum ada froggy. Saat itu saya sudah mutar-mutar cari froggy tapi gak
ketemu, pas puncak-puncak demen casting gabus, saya kecelakaan di Cakung hingga
menyebabkan pergelangan tangan keseleo parah,” kataya
Akibat kecelakaan itu Mang Chek masih menderita rasa ngilu pada
pergelangan tangan sehingga saat itu dirinya tidak bisa mancing ke laut. “Saat mulai kondisi kesehatan membaik namun
masih ada rasa ngilu akibat kecelakaan
dan dokter bilang belum boleh angkat berat. Pas saat itu, rasa ingin memancing
menggebu-gebu, kebeneran ada kopi darat di danau Astron Jonggol dari para pancinger yang sering ngobrol di dunia maya. Saya memutuskan untuk
ikut. Padahal saat itu saya hanya punya umpan froggy satu-satunya yang dikasih
kawan waktu melakukan trip di Kalimantan,” cerita Mang Chek.
“Berawal dari sinilah saya mulai mengikuti berbagai
trip-trip gabus hingga sekarang ini. Saking
cintanya sama gabus, saya pun memburu
spot-spot di luar Jakarta. Hingga saat ini kemanapun pun saya melihat ada spot gabus
baik itu rawa, danau atau apapun yang kami perhitungkan ada gabus atau toman
saya akan coba casting. Bahkan saking cintanya saya sama casting gabus dalam berburu
spot itu saya rela berkeliling menggunakan motor sendirian,” cerita Mang
Chek O Hein Oley.
Ketika dirinya ditanya
apa istimewanya casting gabus dan toman, dengan senyum khas ia menjawab,
“Kalo aku pribadi kasting gabus dan
toman bukan sekedar strike terus bawa ikan pulang, tapi aku bertambah banyak
kawan. Dulu aku banyak kawan yang senang mancing saltwater dan sekarang ini
banyak kawan yang mancing di freshwater. Di sini saya juga bisa mempelajari
karakter ikan mulai dari cara menyambar
gabus. Sambaran gabus kala menyambar lure bisa membuat saya galau. Selain itu
saya bisa membedakan lure dengan
retrieve. Mancing gabus dan toman sangat tinggi tingkat penasarannya. Kita
dapat ikan jadi penasaran, gak dapat ikan tambah penasaran. Udah ya, mau mancing
nih, hahaha…” kata Mang Chek O Hein Oley mengakhiri bincang dengan berita
Mancing.***mrk
suport by TM Popper
Pesan cal marcus 0821 1493 4423
email : masmarkus@gmail.com
www.facebook/BeritaMancing
0 komentar:
Posting Komentar