Kamis, 05 Maret 2015


Ryan Alexander senang tatkala mendapat ikan

Sebagai orang tua sudah pasti akan senang bila anak-anaknya  mengikuti hobi yang dijalani tidak kecuali dalam memancing. Hal ini seperti yang dialami oleh keluarga Michael Jason dimana anak-anaknya Sean Alexander mengikuti hoby memancingnya. Dan kebahagian keluarga Michael Jason juga  semakin lengkap ketika adiknya Sean yaitu Ryan Alexander juga mengikuti jejak kakaknya menggemari hobi memancing. Memang benar pepatah bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnnya. Bagaimana minat Ryan Alexander  terhadapa mancing diceritakan oleh Michael Jason sebagai orang tuanya.

Bila kita bicara soal Sean Alexander pasti sudah banyak yang tahu dan mengerti bahwa anak ini penuh dengan prestasi mancing. Bahkan Sean sudah malang melintang mancing mengeliling  Indonesia bersama orang tuanya. Bahkan beberapa kali Sean masuk dalam tayangan Mancing Mania Trans 7. Siapa sangka sepak terjang Sean Alexander diikuti oleh adiknya Ryan Alexander yang sekarang berusia 7 tahun dan baru duduk di kelas 1 Sekolah Dasar.

Pada saat liburan, keluarga Michael memilih liburan ke Bali dan memancing ke laut menggunakan speed boat sewaan. “Menjelang keberangkatan ke Bali kami mempersiapkan semua piranti mancing. Saat persiapan kami melihat Ryan sangat antusias memegang piranti mancing. Pak ini joran saya ya, katanya Ryan yang seolah-olah dia sudah cinta banget sama alat pancing,” cerita Michael kepada BM.

Sesampai di Bali kedua anak saya itu terus bermain dengan ceria di tepi pantai. Saat mereka bermain kami menghubungi salah satu guide fishing untuk memancing di sekitar laut Bali. Setelah boat kami dapat, maka kami pun memutuskan untuk pergi memancing di sekitar laut Bali.

Sebelum naik ke kapal, Ryan Alexander dan Sean Alexander  serta semua yang ikut mancing, kami beri pengarahan soal keselamatan dan kewaspadaan menjaga kedua anak kami itu.  Pengarahan keselamatan itu penting  karena kami ingin memancing secara happy tanpa ada resiko yang tidak diinginkan.

Ryan Alexander saat fight dengan ikan
Kapal mengarah ke salah satu spot di laut Bali. Sampai di spot kami memancing dengan tehnik cast jig. Umpan jig dengan berat antara 20 – 60 gram kami pakai untuk memancing secara vertical jigging. Ryan Alexander mengambil perangkat yang kecil serta memainkannya, demikian juga Sean Alexander.  Dua anak kami itu senang menurunkan jig kecil lalu setelah jauh mereka menggulungnya.

Dalam mempermainkan alat pancing, pertama Ryan masih terlihat agak kaku namun setelah beberapa kali ia nampak terlihat fasih. Sungguh kami semua bangga melihat bagaimana Ryan yang umurnya baru 7 tahun itu begitu lihai  memainkan joran dengan tehnik vertical jigging (cast jig). Vertical jigging adalah salah satu tehnik memancing dengang menggunakan jig micro yang berukuran kecil. Dimana jig itu dilempar dan terbawa arus kemudian pancinger menggulung reel dan memainkan agar jig bisa menyerupai ikan.

Cara memainkan melempar micro jig dan menggulung secara terus menerus. Untuk memainkan vertical jigging pancinger harus memilii kesabaran yang tinggi. Pancinger harus memiliki semangat pantang menyerah untuk mendambakan strike. Mancing di laut atau alam bebas kita tidak tahu kapan umpan akan di makan ikan. Berbeda dengan kolam yang sudah tahu pasti ikan yang akan memakan.

Waktu sudah satu jam dua anak saya terus memancing secara cast jig dan ikan tidak kunjung memakan umpan.  Melihat hal ini kapten kapal mengajak jalan-jalan keliling agar kedua anak saya itu tidak bosan.Usai keliling, kami segera memancing cast jig kembali.

Kembali Ryan memainkan umpan-umpan micro jig dengan pelan. Ia mengikuti petunjuk yang kami berikan. Jig diturunkan lalu di gulung secara pelahan sambil menghentak-hentak joran. Jig yang melayang-layang itu berjalan menyerupai anak ikan. Sudah sepuluh menit namun tidak satu ikan pun yang menyambar. Keringat mulai membasahi baju Ryan Alexeander.

Kesabaran itu akhirnya membuahkan hasil. Duer… ikan menyambar jig micro milik Ryan Alexnder. Strikeeee… teriak Ryan kegirangan. Spontan kami semua dibuatnya kaget dan terpana akan aksi Ryan. Bayangkan saja anak sekecil itu mulai fight dengan ikan di bawah sana. Entah ikan apa yang jelas kami memberi semangat agar Ryan bisa memenangkan pertarungannya dengan ikan. “Tahan… gulung pelan-pelan. Naikan joranya dan saat kebawah ikuti dengan cara menggulung reel,” kata saya memberi pengarahan kepada Ryan.

Menit demi menit ikan belum bisa naik, namun kami membiarkan Ryan mengajar ikan sambil terus memberikan instruksi-instruksi. Ryan dengan pengetahuan yang seadanya terus memutar engkol ril. Di belakang kapal kami melihat seekor ikan kuwe yang tidak terlalu besar muncul di permukaan. “Ayo gulung terus … ikan sudah mulai dekat,” teriak Michael kepada Ryan.

Tak lama kemudian salah satu abk berhasil menarik lider dan mengangkat ikan ke atas kapal. “Hore… saya berhasil,” teriak Ryan kegirangan. Kami semua merasa senang bukan kepalang, pasalnya Ryan yang baru berumur 7 tahun namun bisa main cast jig dan mendapat ikan. Meski bagi orang dewasa ini bukan ikan yang di dambakan karena beratnya kurang lebih dua kilogram, namun bagi Ryan yang mulai belajar mancing dan belajar cast jig tentu menjadi catatan yang bersejarah dalam hidupnya. Ya seekor ikan berhasil dipancing dengan tehnik cast jig yang mana belum tentu orang dewasa memainkan tehnik ini.  Kami semua memberikan selamat kepada Ryan dan memompa semangatnya agar semakin mencintai mancing seperti kakaknya Sean Alexander.

Bercanda tawa saat melaut di Bali
Kapal kembali keliling spot untuk memancing di laut Bali. Sepanjang hari Ryan nampaknya kembali bercanda tawa bersama kakaknya tercinta. Terkadang ia memancing dan terus bercanda dengan kami. Hasil mancing cukup membuat kami senang meskipun ikan yang kami dapat memang tidaklah terlalu besar.

Menjelang sore kami kembali ke dermaga dan Ryan serta Sean bertemu dengan mama tercinta dan menceritakan keberhasilannya mancing cast jig. Kami semua senang ketika ia memamerkan ikan hasil pancingannya kepada Ibunda tercinta. “Mama.. lihat ini ikan yang Ryan pancing. Ryan berhasil mendapat ikan,” cerita Ryan kepada mamanya. Melihat hal itu kami semua senang atas keberhasilan Ryan. Ikan hasil pancingan pun kami masak untuk makan malam. Saat makan Ryan membagikan hasil pancingan kepada kami beberapa potong. Dalam hati ini bangga bisa membawa anak-anak berlibur menikmati indahnya pemandangan bali serta mengajari mancing kepada Ryan Alexander. Tetaplah memancing nak dan tetaplah ingat belajar yang rajin.***Michael Jason.

1 komentar: