Jumat, 08 Agustus 2014

Pada tanggal 22 Juni 2014 para castinger Sejabodetabek berkumpul diwaduk bekas galian pasir Suradita Cisauk Tangerang dalam rangka kopi darat castinger gabuser. Acara yang mempertemukan para castinger dari berbagai klub yang ada di Jabodetabek diprakarsai oleh SH2G (Snakehead Hunter Gabusmania)  dan A3 (All about anglers). Dalam acara casting ini di sponsori oleh centrum fish net, TCE Tackles, Joe Mich, Nila Bakar Pa Ugi dan Tabloid Berita Mancing. Ada ratusan castinger yang ikut serta dalam acara ini.

Minggu pagi galian pasir di kelurahan Suradita, Cisauk Tangerang sudah banyak didatangi para castinger dari berbagai penjuru Jabodetabek dan sebagian luar jabodetabek . Masing-masing castinger memakai kaos kebanggaan mereka yaitu ada yang berwarna biru, kuning, biru muda, merah, hitam, putih. Dalam setiap kaos tercantum nama-nama dan gambar logo dari komunitas  atau klub yang mereka naungi.  “Dalam kopdar Gabuser kali memang kami tidak menyediakan kaos seragam. Tujuan kami adalah biar berbagai kaos komunitas yang berbeda-beda namun bisa menjadi satu. Keragaman bentuk club ternyata bisa disatukan dalam kopi darat gabuser ini,” cerita Moh Erwin kepada Berita Mancing.



Persatuan dan rasa persaudaraan para castinger ini terlihat akrab sekali. Semenjak mereka berdatangan jam  7 pagi semua nampak saling memberikan salam dan jabat tangan.Mereka nampak membaur  bahkan mereka saling bertukar cerita dan canda tawa.


Pagi tempat pendaftaran ulang para peserta nampak ramai. Para pancinger di berikan name tag dan kupon makan dan  doorprise. Lalu panitia mengumumkan tata tertib kopi darat gabuser ini. “Acara mancing casting dimulai jam 8 sampai jam 11 siang. Jam 11 siang sampai jam 12 adalah lomba ketangkasan dan jam 12 – 13 adalah acara makan siang, dan acara dilanjutkan sampai jam 3 sore. Ikan yang dilombakan adalah ikan gabus saja. Ikan yang dinilai adalah panjangnya saja. Bila terjadi panjang sama maka akan di timbang untu menentukan juara.” kata Zaenus selaku panitia yang membacakan tata tertib.


Ketika pukul 7.30 panitia memberikan tanda sirene pertanda acara casting gabus di mulai. Bagaikan semut, para castinger langsung menyebar ke salah satu galian pasir desa Suradita. Di wilayah Suradita ini banyak sekali galian tanah dengan luas berhektar-hektar.Bahkan  jumlah galian tanah ini ada lebih dari 9 galian tanah. Dalam acara kopdar Gabuser ini memilih salah satu galian tanah yang sudah diketahui banyak ikan gabusnya. “Kawan-kawan kami banyak mendapat ikan gabus besar  di galian pasir ini. Cuma galian pasir ini berbahaya karena memiliki kedalaman sampai 30 meter. Jadi ini sangat bahaya bila ada yang terpeselet,” kata Ki daus menjelaskan kepada kami.


Para castinger segera memutari danau untuk mencari spot yang dianggap tempat gabus. Dengan beeraneka kodok palsu mereka mengggempur semua titik-titik spot.  Ternyata tidak mudah untuk mendapatkan ikan gabus, hanya 4 pancinger yang berhasil mendapat ikan gabus.

Jam 11 tepat panitia mengumumkan batas waktu mancing sesi pertama selesai. Satu ersatu par pancinger meninggalkan  galin tanah lllu menuju ke base camp. Acara selanjutnya adalah menguju ketangkasan melempar minnow masuk ke dalam lubang. Bagi pancinger yang berhasil memasukan minnow ke dalam lubang akan mendapat hadiah. Acara ketangkasan banyak diminat peserta. Satu persatu mereka terus menguji ketangkasannya untuk memasukan minnow  ke sbuah lubang di bawah, namun hal ini tidaklah mudah. Hanya sekitar 3 orang yang berhasil dan mendapat hadiah yang dijanjikan oleh panitia.

Usai lomba ketangkasan para peserta kopdar  makan bersama. Kebersamaan dalam  halini ditunjukan para pancinger  saat makan, mereka duduk melingkar  bak kendurian. Usai makan istirahat sebentar kemudian para castinger melanjutkan acara casting memburu ikan gabus. Pemburu ikan gabus disebut dengan julukan gabuser, ya mereka ini adalah pancinger yang mencintai ikan gabus. “Kalo saya tertarik ikan gabus karena ikan ini sangat asik di casting, selain rasanya juga enak sekali. Untuk mancing gabus tidak semua bisa, kesulitan ikan gabus ini maka  populitas pancinger gabus semakin meningkat hingga sampai ada kopi darat gabuser,” kata Erwin kepada Berita Mancing.


Lebih lanjutnya Moh Erwin sebagai ketua Kopdar Gabuser mengatakan bahwa yang paling utama dalam acara ini adalah saling sirahturahmi antara castinger. “Ini ajang pertemuan castinger. Jadi hasil mancing adalah nomor sekian. Apa lagi saat ini sebentar menyambut hari puasa, jadi pas bener acara ini. Namun demikian pemberian hadiah kepada para pemenang merupakan rangsangan tersendiri bagi peserta untuk terus berharap untuk mendapat ikan,” kata Moh Erwin kepada Berita Mancing.


Sampai batas waktu pukul 15.00 para peserta selesai mancing dan sekarang saat mereka menuju ke base camp lomba untuk saling tegur sapa dan canda tawa sesama castinger. Panitia lalu membagi banyak doorprise dan tentuanya hadiah kepada pemenang lomba gabuser.



Meski tanpa music dang dutn tanpa music organ tunggal namun acara ini tetap semarak dan meriah. Lomba atau gathering di alam bebas telah memberikan inspirasi kebersamaan dan brotherhood para pancinger castinger perlu menjadi contoh bagi pancinger di nusantara perlunya damai meskipun berbeda klub atau komunitas yang dimiliki. Kami semua pulang dengan hati riang setelah casting dengan saudara-saudara sehobi, inilah nilainya yang tiada arti.**

0 komentar:

Posting Komentar