Tiba-tiba reel Pak Haji Nur menjerit keras dan jauh di belakang kapal
seekor sailfish meloncat akrobatik di permukaan air , sambil meronta untuk
melepaskan diri ikan menari meliak liuk cepat. Itulah klimak dari trip di Kr
Krawang yang saya lakukan bersama Haji Nur dan Fungki, pada tanggal 11 Januari
2014. Trip awal tahun ini menargetkan goyangan jeng riri (sebutan untuk ikan tenggiri ) ternyata
mendapat bonus dancing sailfish.
|
dancing sailfish |
|
Saya mengunakan joran centrum |
Sore itu saya terjebak di kemacetan kota Jakarta. Di saat
terhimpit padatnya kendaraan kota Jakarta, angan saya melambung membayangkan
sebuah trip mancing yang jauh dari kemacetan. Bayangan narik ikan sambil ketawa
ketiwi, oh indahnya dunia. Itulah lamunan saya kala itu. Saat ngalamun di
kemacetan kota, tiba-tiba handphone berdering menandakan ada seeorang yang
ingin bicara.
“Bro, nanti mancing yuk.
Ikan tenggiri Karang krawang lagi makanin. Bisa ikutan kan?” kata Haji Nur
kepada saya. Bagaikan mendapat durian jatuh, ternyata lamunan saya
terjawab dan saya pun langsung jawab “Siaaap…!
Nanti malam saya
merapat ke PLTU Ancol
untuk mancing,” jawab saya cepat.
|
Sampai karang kerawang mempersiapkan alat pancing |
Sampai di rumah saya langsung ambil satu set piranti mancing
dari Centrum fish net, secara kebetulan saat itu saya baru saja bergabung
menjadi member Centrum dan mendapat satu set alat pancing. Menurut saya alat
pancing centrum ini cukup bagus, padahal paketnya hanya senilai Rp. 900 sekian
ribu. Saya memang sengaja mau test alat pancing tersebut. Dan hasilnya cakep
untuk memancing kolam maupun laut.
Pukul 04 pagi Saya, Pak Haji Nur dan Fungky
sudah merapat
di PLTU Ancol. Di keramang pagi kapal-kapal mancing Nampak sudah sibuk
melayani tamu-tamu mancingnya. Muka-muka ceria kapten dan abk Kapal menyambut
para pancinger menandakan bahwa kehadiran pancinger memberi penghasilan bagi
mereka.
Dua kru kapal SS yang akan kami
pergunakan memancing menyambut kami dan segera mengangkat semua peralatan
mancing.
Kami pun segera menaik kapal SS
dan kapten kapal menghidupkan mesin dan abk menarik sauh go to Karang
Kerawang.
|
Goyang jeng riri bikin happy |
Karang Kerawang merupakan sebuah karang luas yang
posisinya
berada di
timur laut
PLTU Ancol. Dengan kecepatan antara 15 knot maka karang Kerawang bisa
ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Lantaran posisi karang kerrawang adalah karang
dangkal yang luas dengan kedalaman antara 20 – 50 meter maka karang ini banyak
di huni semacam ikan-ikan kecil seperti selar, kembung, tembang dan tongkol.
Banyak ikan kecil
yang
menghuni karang maka di tempat ini banyak
dihuni ikan-ikan besar semacam tenggiiri, barakuda, sailfish dan marlin.
|
Fungky pun happy |
Pagi itu kapal SS melaju meninggalkan kota Jakarta tanpa
takut terjebak macet. Kali ini saya sungguh beruntung ternyata lautan tak ada
ombak alias plat. “Laut seperti danau. Persis perhitungan di situs BMG hari ini
masih teduh, trip kali bakalan asik,” kata Haji Nur. Ya memang sebaiknya
sebelum melakukan trip kita harus tahu kondisi cuaca dan memilih cuaca bagus
adalah cara yang tepat.
Sambil ngobrol,
minum kopi kami menikmati perjalanan sembari melihat gemerlap kota Jakarta di
remang pagi hari dari tengah laut. Hemmm indah banget Jakarta itu, kata saya
dalam hati.
|
makan bersama dengan lauk ikan hasil pancingan |
Nah kini saat mancing di Karang Karawang. Sebelum memancing
tenggiri saya dan kru kapal mencari ikan umpan seperti selar dan kembung.
Pancing kotrekan atau pancing dengan system kumis renteng yang diberi kail
sebanyak 10 – 15 buah. Setiap kail diberi rumbai dari tali rafia. Cara
menggunakan kail kotrekan adalah tinggal lempira dan kita tinggal goyang-goyang
naik turun, dan sekali tarik akan mendapat ikan banyak antara 2 – 15 ekor. Hemmm
saya sangat menikmati cara mancing kotrekan ini. Woww asik banget. Seteleha
ikan di dapat maka ikan selar, kembung kami masukan dalam tangki penampung ikan
hidup (live tank baits). Dalam sekejap tangki penampung berseliweran ikan tembang
dan kembung.
Pak Haji Nur, Kapten Andi dan Fungki mulai memasang ikan
selar hidup sebagai umpan. Rangkaian neklin dsambung pada kail lalu dipasangkan
di punggung ikan selar. Lalu ikan dilepas ke laut dalam kondisi hidup. Ikan
selar yang dicantolin kail itu berenang ke sana kemari namun cara berenang
tidak gesit lagi. Lantaran ikan tidak gesit maka ikan selar yang tercantoli
kail itu tidak bisa menghindar dari serangan ikan predator perenang cepat macam
tengiri.
Sebelum terjadi strike, ikan
selar yang tercantoli kail berontak
kesana ke mari takut
terhadap
serangan tenggiri. Ketakutan ikan selar dirasakan langsung oleh ujung joran
yang dipakai oleh pak Nur. “Ayo… ayo…, detik-detik strike akan tiba,” kata Haji
Nur memberitahu saya tatkala akan terjadi sambaran ditandai dengan
cenat-cenutnya ujung joran.
|
Tetap sembahyang meski mancing di lautan |
Joran makin sering cenat cenutnya dan sampai akhirnya ujung
joran melengkung
pertanda di bawah sana
ikan selar sudah disantap oleh jeng riri yang memang kelaparan.
Jeduaaaarrr ikan membawa lari umpan ikan
selar
dan pak mulai menghentakan joran.
Pak Nur mulai menarik ikan dan mulai fight jeng riri. Luar biasa nikmatnya
bertarung dengan jeng riri itu, dimana dalam setiap kesempatan ikan itu membuat
goyangan maut dan berenang cepat membuat kelabakan pancinger. Bukan pancinger
sejati kalo tidak bisa menaklukan amukan tenggiri. Dengan sangat hati-hati Pak
Nur akhirnya bisa menggiring jeng riri mendekati kapal dan akhirnya kru kapal
bisa menaikan ikan tenggiri.
|
dancing sailfish ooo indah sekali |
“Joss Pak, beratnya kurang lebih 6 kg up. Cukup bagus,” kata
saya. “Orang sabar pasti di kasih ikan deh, hehehe,” kata Haji Nur, ya memang
kami harus sabar untuk mendapat ikan ini. Bayangkan saja di spot Karang
Karawang terdapat 9 kapal yang berjejer dengan jarak sangat dekat seperti
parkir di dermaga. Jadi bayangkan saja tatkala kapal-kapal lain narik ikan
namun kapal kami belum dapat sontekan samkaa sekali, jadi tatkala strike
pertama dari pak Nur memang luar biasa mendongkrak mental
kami di hadapan kapal-kapal lain. “Satu
kosong hahaha…” kata Pak Haji Nur gembira.
|
bonus goyang sailfish dari kiri ke kanan: Fungky. Marcus , Haji Nur |
Tanda pesta tenggiri mulai datang, kini giliran saya. Ikan
selar hidup yang kami lempar langsung disambar tenggiri. “Woww luar biasa emang
lemparan castinger sejati,” kata pak Haji Nur. “One cast one strike.. wkwkkw,”
kata saya sambil fight dengan tenggiri. Hatilu berdegup kencang dan jiwa riang
ketika menarik dan bergoyang bersama jeng riri. Joran shakespiere centrum
melengkung hebat dan reel centrum terus bekerja memutar kenur.
Pelan namun pasti akhirnya haaaap, seekor
ikan tenggiri
seberat 3 kg naik di
kapal. “Joss gandozzz.. lezato,” kata saya tertawa riang melihat tenggiri
menggelepar.
|
saya dan hasil pancingan |
Singkat cerita, kami saat itu sedang pesta tarik tenggiri.
Ada 8 ekor tenggiri dan banyak ikan dasar.
Nampaknya dewi fortuna menghinggapi kami sebelum mengakhiri trip ini.
Seekor ikan marlin menyambar umpan milik Fungki. Ikan marlin menari-nari depan
kapal sehingga kenur tak mampu menahan betotan marlin. Sisa-sisa waktu yang ada ternyata masih
berpihak kepada Pak Haji Nur, umpannya tersambar ikan layaran. Ikan itu
meloncat membuat tarian-tarian di atas permukaan air. “Wow luar biasa dancing
sailfish,” kata saya sambil mengambil foto ikan sailfish saat jumping. Dengan
sangat hati-hati akhirnya layaran berhasil di naikan ke atas kapal. Kami semua
diliputi rasa senang yang luar biasa. Kami pulang bagaikan pasukan yang menang
perang. Ya dancing sailfish dan goyang jeng riri membuat trip ini benar-benar
melekat di hati. *** Marcus W Nugroho
Info yg pnya kapal no hp nya dong mas....mantap tuh pingin nypbain...
BalasHapusom minta contact kapten kapal dong om, oke tuh kapalnya, bersih.. kali aja kalo ada rejeki bisa pake tu kapal.
BalasHapusCp saya : 081212345193