Anda dan saya seharusnya bersyukur tinggal di Indonesia yang masih memiliki
ikan-ikan langka di dunia seperti ikan black bass.Sungai- sungai dan muara yang
masih perawan di tanah air ini menjadi benteng pertahanan terakhir ikan black
bass. Ya ikan yang hidup di air payau ini memang terkenal lambat dalam
berkembang biak sehingga keberadaannya semakin terdesak oleh manusia dan alam
sendiri.
Semakin langkanya ikan black
bass, Pak Dillah dan Welie melalui bbm memberikan kabar berita perkembangan
positif para pancinger Berau Kaltim yang berupaya melindungi black bass.
“Sekarang pancinger Berau sudah menerapkan cacth and release untuk ikan black
bass, agar ikan tidak punah,” tulis Dillah dalam bbm . Berita C&R untuk black bas di Berau cukup menggembirakan kami semua, kami berharap
daerah lain menirunya.
Black bass (BB) atau kakap hitam
di masyarakat Indonesia sering disebut bale raja (Bahasa Bugis ) dan ada juga
menyebutnya ikan tembiring. Black Bass termasuk jenis ikan yang diincar untuk
merasakan sensasi strike karena ikan ini tergolong susah untuk mendapatkannya
baik dari segi tempat dan metode pemancingannya itu sendiri.
Kawan saya pak Dillah dan
Welie pancinger Berau, Kaltim selalu bercerita bahwa banyak pancinger dari
berbagai daerah di Indonesia bahkan dari berbagai manca Negara rela untuk datang ke Berau hanya ingin
merasakan langsung bagaimana sensasi
strike ikan black bass, maklum ikan ini semakin hari semakin langka
keberadaannya. Bahkan ikan ini tergolong
sulit dalam berkembang biak. Sehingga
dikhawatirkan ikan ini akan langka sekali karena banyak pembataian sehinga sangat
di sarankan untuk mancing secara tangkap dan lepas (cacht and release).
Ya sebagai pancinger sejati silahkan
untuk merasakan sensasi strike ikan ini sebanyak-banyaknya namun diharapkan
untuk bisa melepaskannya kembali kehabitatnya. Dan tidak perlu khawatir karena
tipikal ikan black bass termasuk ikan predator yang mudah untuk sembuh dari stress
jadi mungkin apa yang pernah dilepaskan akan bisa didapatkan lagi.
Black bass masih bisa dikatakan mangrove jack karena lingkungan habitatnya masih didaerah mangrove atau air berpayau. Namun black bass kadang sulit untuk hidup dicuaca ekstrim sehingga walaupun suatu kawasan memiki tumbuhan mangrove yang banyak ikan, belum tentu ada black bass karena spesies ini sangat sulit beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah baik dari cuaca maupun perubahan air. Dari segi cuaca ikan black bass akan sulit ditemukan jika tingkat curah hujan ditempat tersebut tinggi dan dari segi perubahan air black bass sangat sensitive yakni perubahan warna air dan pasang surut air karena black bass adalah jenis ikan yang menunggu mangsa bukan pencari mangsa seperti ikan yang lain, dalam mencari makan black bass mirip ikan kerapu dan juga dapat dikatakn bahwa black bass bukan jenis school fish atau ikan berkelompok.
Bagi yang pernah merasakan
sensasi strike Black Bass pasti tahu type strike ikan ini sangat berbeda dari ikan
lainnya, karena hentakan dan getarannya lebih kuat. Pada saat merasakan pertama
kali strike rasanya umpan hanya tersangkut batang pohon dan lalu beberapa detik
kemudian baru dirasakan perlawanannya ,pada intinya sangat sulit untuk
dijelaskan dengan kata-kata.
Black bass memiliki bentuk sama dengan mangrove jack atau kakap merah ataupun kakap batu yang membedakan hanya dari segi corak warna. Black bass memilki corak warna yang dominan hitam dengan memiliki garis-garis putih. Dan seperti saya jelaskan sebelumnya pada saat mendapatkan black bass diharapkan dilepaskan kembali sehinnga ikan yang didapatkan sebaiknya diberi tanda tanpa merusak atau memberi cacat pada ikan tersebut mungkin cara terbaik adalah memberikan kabel tis melingkar pada ekornya sebab besar kemungkinan ikan akan terpancing kembali.***Marcus Widhi Nugroho/ Berita Mancing
0 komentar:
Posting Komentar