Perkebunan
Tebu Indolampung dan Perkebunan Tebu Seputih Mataram, daerah
kecamatan Tulang Bawang, Mangala, Lampung Tengah merupakan daerah potensi untuk
keberadaan ikan ikan predator seperti Ikan Snakehead Toman, Gabus, Kihung,
Hampala, dll.Kami Gabungan dari beberapa Komunitas Pemancing Casting SH2G, TFC,
JLO, GTC dan Arapaima, sepakat untuk kembali menyelusuri Perkebunan Tebu. Kami
yang dari Jakarta berjumlah 13 orang di antaranya saya Moh. Erwin, Erick, Aang,
Wiwim Kusworo, Mang Cek, Hans, Mang Jalo, Herman, Andri Yanto, Shio Syan, Abie
dan Rizky dari salatiga. Berikut Kisah nya.
Pada Hari Jumat Tgl 5 April 2013
yang telah kami sepakati untuk berangkat ke perkebunan tebu di daerah Tulang
Bawang, Mangala, Lampung Tengah. Saya dan
Rizky dari salatiga berangkat dari rumah saya daerah sawangan Depok
pukul 13.15 langsung menjemput rekan kami Shio Syan dan Andri Yanto di Kebun
Jeruk Jakarta Selatan, Sedangkan Wiwim Kusworo, Mang Cek, Ikut Rombangan Mobil
Pa Abie, Mang Jalo, Herman Ikut di rombongan Mobil Pa Hans, Sedang kan Erick
dan Aang sudah lebih dahulu berangkat,
kami sepakat untuk kumpul terlebih dahulu di Res Area Pertama sebelum menuju
Merak, Pukul 16.00 kami semua telah berkumpul di Res Area, setelah minum soft
drink dan sholat Ashar kami lanjutkan perjalan menuju merak, Pukul 18.15 kami
naik kapal fery menyebarangi selat sunda menuju Bakauheni memakan waktu sekitar
3 Jam, selama di atas kapal fery kami terus berdiskusi dan sharing pengalaman
memancing, sungguh luar biasa para pacinger yang ikut rombangan kali ini yang
telah banyak pengalaman memancing di semua pelosok tanah air dan manca negara,
untung bagi saya banyak dapat masukan dari mereka.
pemburu snakehead |
Pukul 21.15 kami tiba di Pelabuhan
Bakauheni dan melanjutkan perjalanan menuju rumah rekan-rekan kami dari Lampung
yaitu rumah Fery H Yamin. Sesampai di rmh pukul 23.50 sudah menunggu
rekan-rekan lainnya dari lampung Dave Marva, Andi, Agung, Herman (mbah Toman),
setelah istrahat minum kopi sambil makan pempek yang disediakan Fery, kurang
lebih 2 jam kami beristrahat Pukul 02.00 kami sepakat melanjutkan perjalanan
menuju
Perkebunan Indolampung.
Eric mendapat ikan hampala |
Pukul 05.00 pagi kami sampai di
pintu gerbang perkebunan Indolampung dan di sambut dengan turun hujan, tak hidar
lagi kedaraan kami meliluk liuk sepanjang jalan karena jalan menuju spot sangat
licin, yang terdiri dari tanah pasir, namun semua tetap semangat, walaupun
tidak tidur semalaman, tujuan pertama yang kami tujuh adalah km 42, karena di
km 42 ini sangat potensi ikan-ikan toman besar berdasarkan pengalaman kami
selama trip di Indolampung ini.
Tepat Pukul 06.00 kami tiba di km
42, dan hujanpun telah redah, langsung kami mempersiapkan Tackle masing-masing
serta umpan-umpan andalan masing-masing yang terdiri dari Hard Frogie, Soft
Frogie serta minow dan poper, bagaikan pasukan yang sudah sangat terlatih dan
berpengalaman kami tanpa komando dan aba-aba lagi langsung berpencar kesemua
penjuru di km 42. KM 42 terdapat 2 lebung, lebung Utama sisi sebelah kiri dari
arah masuk jalan utama dan sisi sebelah kanan jalan utama, dan saya, Mang cek,
Shio Syan, Andri Yanto, Andi, Mang Jalo, Herman, memilih untuk lebung sisi
sebelah kiri, dan rekan lain nya memilih
sisi lebung sebelah kanan. Sesampai di titik saya ingikan saya melihat banyak
gerakan ikan, dan terus langsung melempar umpan, umpan yang saya gunakan jenis
Soft frogie, beberapa kali lemparan ke titik sasaran namun belum juga ada
sambaran, hanya ikan-ikan kecil yang menyambar yang nampaknya anakan ikan
Hampala begitu juga teman-teman saya yang lainnya belum juga ada sambaran ikan
yang besar. Saya mecurigai titik yang ada pohon kangkung yang sedikit tertutup sisi sebelah kiri saya
terdengar ada sambaran ikan yang memakan mangsanya dan langsung saya tujuh
lemparan saya ke arah titik tadi yang
menyabar seranga, sekali lempar langsung di sambar duuuur….terkejut bukan
kepalang yang tidak disangkah-sangkah umpan saya langsung di sambar, dalam
keterjutan saya, saya langsung membetakkan joran saya namun sang ikan pada saat menyambar terhalang
batang-batang kangkung sehingga gagal menyangkut di kail saya huuff…sungguh
kecewa, dan saya ulangi beberapa kali namun ikan tidak lagi menyambar, saya
belum tau ikan apa yang menyambar umpan saya tadi, namun perkiraan saya adalah
ikan jenis ikan gabus babon, karena melihat situasi tempatnya adalah di
pingiran dan dan banyak di tumbuhi kangkung serta gangang untuk potensi ikan
gabus berdiam diri sambil menunggu mangsanya.
Selang sekitar 1 Jam an saya
mendengar teriakan Andi Strikeee…..dan saya melihat dari kejauhan Andi telah
berhasil mendaratkan Ikan Toman Ukuran 2 Kg, dan langsung membawah nya di Mobil
Pa Hans yang telah di siapkan oleh Pa Hans 2 buah Drum besar berikut Air Rator
nya, yang akan kami relokasi ke setu Gunung Putri, Bogor. Demi menjaga
kesetabilan ekosistem di lebung Indolampung dan mengembangkan budidaya ikan
Toman di setu Gunung Putri Bogor. Tak lama kemudian sang penakluk Km 42 Mang
Cek telah berhasil mendaratkan ikan Toman yang lebih besar dari punya Andi
Sekitar 3 kg, memang sungguh luar biasa kepiwaian Mang Cek ini cara dia
menaklukan ikan Toman patut di acungkan dua jempol, tapi cerita Fery dan Shio
serta Pa Abie pada saat Mang cek Strike kecewa, pasalnya ikan yang di dapat
Mang Cek adalah ikan yang telah menyambar umpan Pa Abie, dan Fery dengan Shio
memperbutkan ikan tersebut, namun tiba-tiba Mang cek datang dan meminjam soft frogie
Pa Abie dan langsung melempar ke arah titik sasaran yang menyilangi tali tali
Fery dan Shio Langsung di sambar dan Strike….itulah yang membuat Fery Shio dan
Pa Abie Protes berat, Umpan Minjem, Rebut Lapak, Strike Pula itulah guyonan di
hantur kan teman-teman terhadap Mang Cek yang terus tetap tersenyum dan tertawa
puas atas keberhasilannya mendaratkan Ikan Toman. Lain lagi dengan cerita Agung
yang berhasil mendaratkan Ikan Hampala yang hanya sebesar telapak tangan dan langsung
me-Relase ikan tersebut, dan Agung bercerita bahwa dia mendapat sambaran ikan
toman yang mana gigi patah tersangkut di Hard Frogie….Barang Bukti Bro…. sambil
menunjukan gigi ikan toman yang tertancap di umpannya, tak hayal lagi kami
semua tertawa belihat expresi Agung yang panik saat di sambar ikan tersebut.
toman jadi target utama mancing |
Tidak terasa waktu sudah menunjukan
pukul 11.00 dan dan cuaca mulai panas, kami sepakati untuk beristrahat dan makan
siang di rumah Pa Amin yang biasa memandu kami selama trip di Indolampung.
Sempainya di rumah Pa Amin Pukul 11.45, kami beristrirahat dan mandi sambil
menunggu makan siang yang akan di hidangkan oleh Pa Amin. Setelah Makan Siang
Jam 13.00 kami masih beristrirahat menungu teriknya matahari, Sekitar Pukul
14.00 dan cuaca agak mendung kami melanjutkan buruan kami dan masing kedaraan
yang kami tumpangi berpisah menuju masing-masing spot yang kami inginkan kan
masing-masing, saya, Mang Cek, Andri Yanto, Shio dan Risky ingin menuju km 52,
namun setelah menuju ke km 52 kami salah jalur menuju Lebung tengkorak yang
pernah kami datangi juga, untuk tidak menyia-yiakan waktu setalah kami berputar
mencari km 52 yang tidak ketemu akhir kami sepakati untuk memancing di Lebung
tengkorak, beberapa kali saya coba namun tidak ada sambaran di karenakan air
baru yang cukup keruh, sehingga ikan toman tidak kunjung keluar, namun Mang cek
berhasil mendarat ikan Toman yang masih remaja dan langsung merelase yang di
karenakan kami tidak membawah penampungan ikan tersebut, dan akhir kami sepakat untuk pindah dan
kembali ke km 42, setelah sampai di km 42 baru beberapa kali lemparan hujan pun
turun kembali dengan lebatnya dan kami kembali ke mobil untuk berteduh sambil
menunggu hujan redah kami tertidur selama kurang lebih 1 jam, setelah hujan
redah saya melihat Mang Cek, Andri dan Rizky langsung turun ke lebung sedangkan
saya dan Shio masih ingin tidur kemballi, sekitar pukul 17.15 saya terbangun
dan langsung menuju lebung, sesampai di
lebung saya lihat kondisi air lebung yang sehabis diguyur hujan deras agak
keruh, tak yakin dengan kodisi lebung seperti itu kami sepakat untuk kembali ke
rumah Pa Amin, sesampai di rumah Pa Amin Pukul 18.15 kami beristrahat sambil
menunggu makan malam dan langsung akan menuju ke perkebunan Tebu Seputih Mataram, tempat orang tua nya Andi, Pukul 21.00
kami lanjutkan perjalanan menuju rumah orang tua Andi di Perkebunan Tebu Seputih
Mataram. Sesampainya di rumah orang tua Andi pukul 22.30, kami langsung beristrirahat
dan akan melanjutkan perburuan kami besok pagi.
ferry tersenyum riang tatkala mendapat toman kecil |
Pukul 05.00 kami semua sudah terbangun dan bersiap untuk
menyelusuri lebung di Perkebunan Seputih Mataram, seperti biasa kami
masing-masing kelompok berpisah mencari lebung-lebung yang kami akan telusuri.
Lebung demi lebung kami coba namun belum
juga ada sambaran di karenakan air keruh sehabis hujan semalaman, namun Dave
Marva yang mengunakan umpan poper yang dia biasa gunakan untuk mencing di laut
tidak di sangkah-sangkah berhasil di sambar ikan toman dan berhasil hookup yang
lumayan besar di atas 1 Kg. Tak lama selang beberapa waktu Hujan kembali turun
dan kami sepakat untuk kembali ke rumah orang tua Andi, di rumah orang tua Andi
telah menunggu rombongan yag lain nya.
Cerita sangat menarik adalah dari kawan kami yang ikut
rombongan Erick dan Fery berhasil mendaratkat ikan Hampala dan toman di km 1.9
yang mana Hampala nya dan tomannya cukup besar. Erick menceritakan bagaimana
dia pada saat figth dengan Ikan hampala tersebut, dia tidak menyangka sama
sekali bahwa ikan yang di dapatnya Hampala cukup besar dengan mengunakan umpan
Spinner, sedangankan Fery mendapat kan Ikan Toman.
foto bersama setelah menjelajah perkebunanan indo lampung |
Hujan Terus menguyur bumi tiba-tiba HP Hans berbunyi yang
datangnya dari penduduk setempat yang mana saat memancing di perkebunan
Indolampung bekenalan dengan penduduk yang biasa mencari anakkan ikan toman
untuk dia jual, dia menawarkan bibit anakan ikan toman sebanyak 1.500 ekor, dan
langsung Pa Hans mau menerima ikan tersebut setalah bernegosiasi harga melalui
HP. Misi kami kali ini adalah selain memancing ikan juga mencari bibit ikan
Toman untuk di lestarikan di Setu Gunung Putri, Bogor. Sambil menunggu hujan
kami menunggu kedatangan bibit ikan toman tersebut yang di kirim dari
Indolampung oleh Pa Taher, selang 2 jam kemudian tibalah Pa Taher di tempat
kami, dengan penuh semangat dan senang kami langsung menempatkan ikan-ikan
tersebut ke dalam drum yang telah kami siapkan. Misi kali kami katakan misi
yang sangat berhasil membawa ikan Toman sebanyanya 1.506 ekor, 1.500 ekor bibit
toman dan 6 ekor hasil pancingan. Cerita ini yang bahan guyonan setiap
teman-teman dari Jakarta menanyakan berapa ekor ikan yang berhasil di tangkap,
kami semua sepakat untuk mengatakan bahwa jumlah yang kami dapat total 1.506
ekor ikan Toman.....hahhahahaha Luar biasaaaa.Waktu sudah menunjukan Pukul
14.00 dan kami sepakat kembali ke Jakarta, dan tak lupa kami ucapkan banyak
terima kasih kepada orang tua Andi yaitu Bapak Slamet dan Ibu yang telah
menjamu kami penuh dengan kekeluargaan, dan tak lupa kami ucapakan juga kepada
semua Team Angler Lampung yang telah menemani kami selama trip di Perkebunan Tebu Indolampung dan Perkebunan Tebu Seputih Mataram.
0 komentar:
Posting Komentar