Jumat, 17 Januari 2014



Tiba-tiba reel Pak Haji Nur  menjerit keras dan jauh di belakang kapal seekor sailfish meloncat akrobatik di permukaan air , sambil meronta untuk melepaskan diri ikan menari meliak liuk cepat. Itulah klimak dari trip di Kr Krawang yang saya lakukan bersama Haji Nur dan Fungki, pada tanggal 11 Januari 2014. Trip awal tahun ini menargetkan goyangan jeng riri  (sebutan untuk ikan tenggiri ) ternyata mendapat bonus dancing sailfish. 
dancing sailfish
Saya mengunakan joran centrum

Sore itu saya terjebak di kemacetan kota Jakarta. Di saat terhimpit padatnya kendaraan kota Jakarta, angan saya melambung membayangkan sebuah trip mancing yang jauh dari kemacetan. Bayangan narik ikan sambil ketawa ketiwi, oh indahnya dunia. Itulah lamunan saya kala itu. Saat ngalamun di kemacetan kota, tiba-tiba handphone berdering menandakan ada seeorang yang ingin bicara.  “Bro, nanti mancing yuk. Ikan tenggiri Karang krawang lagi makanin. Bisa ikutan kan?” kata Haji Nur kepada saya. Bagaikan mendapat durian jatuh, ternyata lamunan saya  terjawab dan saya pun langsung jawab “Siaaap…! Nanti malam saya  merapat ke PLTU Ancol untuk mancing,” jawab saya cepat.
Sampai karang kerawang mempersiapkan alat pancing
Sampai di rumah saya langsung ambil satu set piranti mancing dari Centrum fish net, secara kebetulan saat itu saya baru saja bergabung menjadi member Centrum dan mendapat satu set alat pancing. Menurut saya alat pancing centrum ini cukup bagus, padahal paketnya hanya senilai Rp. 900 sekian ribu. Saya memang sengaja mau test alat pancing tersebut. Dan hasilnya cakep untuk memancing kolam maupun laut.
Pukul 04 pagi Saya, Pak Haji Nur dan Fungky  sudah merapat  di PLTU Ancol. Di keramang pagi kapal-kapal mancing Nampak sudah sibuk melayani tamu-tamu mancingnya. Muka-muka ceria kapten dan abk Kapal menyambut para pancinger menandakan bahwa kehadiran pancinger memberi penghasilan bagi mereka.  Dua kru kapal SS yang akan kami pergunakan memancing menyambut kami dan segera mengangkat semua peralatan mancing.  Kami pun segera menaik kapal SS dan kapten kapal menghidupkan mesin dan abk menarik sauh go to Karang  Kerawang.
Goyang jeng riri bikin happy
Karang Kerawang merupakan sebuah karang luas yang posisinya  berada di  timur laut  PLTU Ancol. Dengan kecepatan antara 15 knot maka karang Kerawang bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Lantaran posisi karang kerrawang adalah karang dangkal yang luas dengan kedalaman antara 20 – 50 meter maka karang ini banyak di huni semacam ikan-ikan kecil seperti selar, kembung, tembang dan tongkol. Banyak ikan kecil  yang  menghuni karang maka di tempat ini banyak dihuni ikan-ikan besar semacam tenggiiri, barakuda, sailfish dan marlin.
Fungky pun happy
Pagi itu kapal SS melaju meninggalkan kota Jakarta tanpa takut terjebak macet. Kali ini saya sungguh beruntung ternyata lautan tak ada ombak alias plat. “Laut seperti danau. Persis perhitungan di situs BMG hari ini masih teduh, trip kali bakalan asik,” kata Haji Nur. Ya memang sebaiknya sebelum melakukan trip kita harus tahu kondisi cuaca dan memilih cuaca bagus adalah cara yang tepat.  Sambil ngobrol, minum kopi kami menikmati perjalanan sembari melihat gemerlap kota Jakarta di remang pagi hari dari tengah laut. Hemmm indah banget Jakarta itu, kata saya dalam hati.
makan bersama dengan lauk ikan hasil pancingan
Nah kini saat mancing di Karang Karawang. Sebelum memancing tenggiri saya dan kru kapal mencari ikan umpan seperti selar dan kembung. Pancing kotrekan atau pancing dengan system kumis renteng yang diberi kail sebanyak 10 – 15 buah. Setiap kail diberi rumbai dari tali rafia. Cara menggunakan kail kotrekan adalah tinggal lempira dan kita tinggal goyang-goyang naik turun, dan sekali tarik akan mendapat ikan banyak antara 2 – 15 ekor. Hemmm saya sangat menikmati cara mancing kotrekan ini. Woww asik banget. Seteleha ikan di dapat maka ikan selar, kembung kami masukan dalam tangki penampung ikan hidup (live tank baits). Dalam sekejap tangki penampung berseliweran ikan tembang dan kembung.
Pak Haji Nur, Kapten Andi dan Fungki mulai memasang ikan selar hidup sebagai umpan. Rangkaian neklin dsambung pada kail lalu dipasangkan di punggung ikan selar. Lalu ikan dilepas ke laut dalam kondisi hidup. Ikan selar yang dicantolin kail itu berenang ke sana kemari namun cara berenang tidak gesit lagi. Lantaran ikan tidak gesit maka ikan selar yang tercantoli kail itu tidak bisa menghindar dari serangan ikan predator perenang cepat macam tengiri.  Sebelum terjadi strike, ikan selar yang tercantoli kail berontak  kesana ke mari takut  terhadap serangan tenggiri. Ketakutan ikan selar dirasakan langsung oleh ujung joran yang dipakai oleh pak Nur. “Ayo… ayo…, detik-detik strike akan tiba,” kata Haji Nur memberitahu saya tatkala akan terjadi sambaran ditandai dengan cenat-cenutnya ujung joran.
Tetap sembahyang meski mancing di lautan
Joran makin sering cenat cenutnya dan sampai akhirnya ujung joran melengkung  pertanda di bawah sana ikan selar sudah disantap oleh jeng riri yang memang kelaparan.  Jeduaaaarrr ikan membawa lari umpan ikan selar  dan pak mulai menghentakan joran. Pak Nur mulai menarik ikan dan mulai fight jeng riri. Luar biasa nikmatnya bertarung dengan jeng riri itu, dimana dalam setiap kesempatan ikan itu membuat goyangan maut dan berenang cepat membuat kelabakan pancinger. Bukan pancinger sejati kalo tidak bisa menaklukan amukan tenggiri. Dengan sangat hati-hati Pak Nur akhirnya bisa menggiring jeng riri mendekati kapal dan akhirnya kru kapal bisa menaikan ikan tenggiri.
dancing sailfish ooo indah sekali
“Joss Pak, beratnya kurang lebih 6 kg up. Cukup bagus,” kata saya. “Orang sabar pasti di kasih ikan deh, hehehe,” kata Haji Nur, ya memang kami harus sabar untuk mendapat ikan ini. Bayangkan saja di spot Karang Karawang terdapat 9 kapal yang berjejer dengan jarak sangat dekat seperti parkir di dermaga. Jadi bayangkan saja tatkala kapal-kapal lain narik ikan namun kapal kami belum dapat sontekan samkaa sekali, jadi tatkala strike pertama dari pak Nur memang luar biasa mendongkrak mental  kami di hadapan kapal-kapal lain. “Satu kosong hahaha…” kata Pak Haji Nur gembira.
bonus goyang sailfish dari kiri ke kanan: Fungky. Marcus , Haji Nur
Tanda pesta tenggiri mulai datang, kini giliran saya. Ikan selar hidup yang kami lempar langsung disambar tenggiri. “Woww luar biasa emang lemparan castinger sejati,” kata pak Haji Nur. “One cast one strike.. wkwkkw,” kata saya sambil fight dengan tenggiri. Hatilu berdegup kencang dan jiwa riang ketika menarik dan bergoyang bersama jeng riri. Joran shakespiere centrum melengkung hebat dan reel centrum terus bekerja memutar kenur.  Pelan namun pasti akhirnya haaaap, seekor ikan tenggiri  seberat 3 kg naik di kapal. “Joss gandozzz.. lezato,” kata saya tertawa riang melihat tenggiri menggelepar.
saya dan hasil pancingan
Singkat cerita, kami saat itu sedang pesta tarik tenggiri. Ada 8 ekor tenggiri dan banyak ikan dasar.  Nampaknya dewi fortuna menghinggapi kami sebelum mengakhiri trip ini. Seekor ikan marlin menyambar umpan milik Fungki. Ikan marlin menari-nari depan kapal sehingga kenur tak mampu menahan betotan marlin.  Sisa-sisa waktu yang ada ternyata masih berpihak kepada Pak Haji Nur, umpannya tersambar ikan layaran. Ikan itu meloncat membuat tarian-tarian di atas permukaan air. “Wow luar biasa dancing sailfish,” kata saya sambil mengambil foto ikan sailfish saat jumping. Dengan sangat hati-hati akhirnya layaran berhasil di naikan ke atas kapal. Kami semua diliputi rasa senang yang luar biasa. Kami pulang bagaikan pasukan yang menang perang. Ya dancing sailfish dan goyang jeng riri membuat trip ini benar-benar melekat di hati. *** Marcus W Nugroho

2 komentar:

  1. Info yg pnya kapal no hp nya dong mas....mantap tuh pingin nypbain...

    BalasHapus
  2. om minta contact kapten kapal dong om, oke tuh kapalnya, bersih.. kali aja kalo ada rejeki bisa pake tu kapal.
    Cp saya : 081212345193

    BalasHapus