Rabu, 19 Desember 2012

Masih ada sepenggal kisah menarik dari fishing trip kami di Berau, Kalimantan Timur yakni tentang pengalaman kami menyusuri sungai-sungai muara di sana untuk mencari keberadaan spot ikan blackbass. Kisah manis ini kami rangkai bersama saya (Dudit Widodo) dan pancinger dari Bandung yaitu Sean Alexander pancinger junior, Michael, Andre, selain itu kami juga ditemani kawan dari Berau. Ini sudah memasuki hari ke lima kami berada di daerah paling timur dari propinsi Kalimantan Timur atau tepatnya dalam peta berada di ujung hidung Pulau Kalimantan. Meski sudah lima hari, namun penyusuran kami di beberapa muara sungai terus berlanjut dan masih bersemangat. Kali ini kami bertolak dari kampung landas menuju kampung sandaran. Kami tetap berharap hasil yang kami dapatkan di Sungai Sandaran akan lebih bagus dari sebelumnya. Lalu kami menaikan semua perangkat alat pancing dan logistik ke dalam truk. Hanya dengan kendaraan truk seperti ini, jalan darat dapat ditembus. Setelah menempuh perjalanan darat dan menembus lebatnya hutan Kalimantan akhirnya kami tiba di kampung Sandaran dan kami disambut warga setempat dengan ramah. Lalu kami menurunkan semua alat pancing dan logistik dari truk selanjutnya kami merencanakan penjelajahan sungai di mulai dari kampung Sandaran. “Kita akan casting menyusuri sungai dengan kapal drifting yaitu kapal mengikuti arus sungai,” kata saya memberikan arahan kepada kawan-kawan lain. Kami tidak ingin menyia-nyiakan waktu, usai persiapan alat lalu kami pun bergegas menuju hulu. Kini mulai casting drifting sampai ke hulu. Kami menerapkan sistem berhanyut atau drifting. Dengan berhanyut peluang mendapapatkan ikan jadi lebih besar, karena deru mesin tentu akan membuat ikan-ikan lari menjauh. Akan tetapi rupanya kami benar-benar tak mujur, hingga berhanyut ke hilir, tak satu pun umpan kami disambar.
Kami belum mau menyerah. Di muara sungai umpan kembali kami lepaskan, kali ini kami mancing secara landbase. Si kecil, Sean pun masih bersemangat. Ia cukup tahan banting untuk anak seumurnya. Saat dia menggulung kenur tiba-tiba Sean berteriak kegirangan. “Strike…,” teriaknya mengagetkan kami semua. Lagi-lagi umpannya yang disambar ikan. Ia benar-benar lucky boy. Walaupun kerepotan, ikan berhasil didaratkan. “Mancing Mania Mantaff…”teriak Sean menunjukan ikan kepada kru MMT7. Seekor blackbass, inilah target yang kami cari. Ikan blackbass atau kakap hitam memang terkenal kuat tarikannya, pantas saja selalu dirindukan para angler. Ikan pun kami release kembali. Sean bagaikan pembuka keberuntungan dalam trip ini. Pasalnya setelah dia membuka first strike, selanjutnya strike demi strike kami alami. Selanjutnya adalah Willy juga berhasil strike. Pria bertubuh besar ini membuat kami semua tertawa karena ikan yang di dapat adalah ikan giant trevally kecil, yang tak seimbang dengan badannya, cukup kontras dengan hasil yang di dapat Sean, hahaha… Perjalanan kami lanjutkan menuju ke hutan. Kami bergerak lebih ke hulu, tepatnya dipercabangan Sungai Sandaran, orang lokal menyebutnya Sungai Langkiat, menurut kabar, ikan kakap hitam banyak terdapat di sini. Berbeda dengan spot sebelumnya yang berair payau, air sungai ini benar-benar seratus persen tawar. Awalnya kami sangsi bisa mendapatkan blackbass di sini, jauh dari habitatnya yang wajar. Perjalanan ke hulu memakan waktu kira-kira dua jam. Makin ke hulu air makin jernih dan surut, di beberapa tempat perahu kami benar-benar kandas. Di hulu casting pun kami mulai. Lure-lure minow kami lemparkan ke titik-titik sasaran diantara batang-batang pohon tumbang atau dinding tepi sungai. Tiba-tiba umpan Michael disambar ikan. Strike pertama kami hari ini di buka oleh Michael. Tarikan ikan yang kuat dan merepotkan, memaksa Icun dan Ambar turut membantu. Mereka berdua pun sebenarnya ngeri, keberadaan buaya masih mudah dijumpai di sungai ini. Ikan pun berhasil diangkat, seekor blackbass, ukurannya cukup besar. Michael pun tak melewatkan diri untuk berpose. Sukses strike ikan ini memang sebuah prestasi tersendiri bagi para angler. Kami kaget dan tak menyangka bisa mendapatkan ikan kakap ikan di sungai air tawar seperti ini. Rupanya ikan ini bermigrasi cukup jauh dan mampu beradaptasi. Mengikuti jejak sang ayah Michael, Sean pun berhasil strike. Ikan kali ini cukup melawan. Sean dibuat kerepotan. Ikan lagi-lagi membelit akar dan ranting pohon di dasar air, tapi tenang, Icun dan Ambar kembali turun tangan. Black bass ke dua hari ini jadi milik Sean, jauh lebih besar dari punya Michael. Setelah berjuang tiada henti akhirnya saya yang berhasil menggaet ikan. Umpan saya disambar ikan dan kail menancap sempurna di mulut ikan. Saya berhasil menggiringnya menjauhi ranting pepohonan, ikan pun menyerah, hemm mantaafff. Ikan pun kami release agar selalu lestari. Sukses di hari pertama Sungai Langkiat, kami memutuskan bertahan dan casting kami lanjutkan di sini. Dedi coba menggunakan popper kecil, tiba-tiba popper Dedi pun juga disambar blackbass, sang predator, blackbass dibuat tak berkutik oleh dedi. Tidak lama berselang, giliran lure saya yang disambar ikan melejit dan berontak diatas permukan. Wow.., seekor ikan hampala berhasil kami menangkan. Dari kejauhan andre juga sukses strike, dan nampaknya andre kerepotan, tapi dengan tenang, ikan pun ia taklukan. “Black bass!!... mancing mania mantap..!,” teriak dia sambil menunjukan ikannya.
Willy dan Andre coba casting landbase dan kali ini willy yang berhasil hook up. Fish on. Ia merasakan sensasi tarikan blackbass, tak mau kalah. Tak lama kemudian Andre pun juga berhasil strike dan sukses. Kami benar-benar panen blackbass. Kali ini icun yang memainkan aksi. Makin kuat perlawanan dan tarikan ikan, makin girang Icun, sensasinya benar-benar luar biasa. Icun pun yang menjadi pemenangnya. Parade strike kembali berlanjut. Sean kembali beraksi dan bersemangat sean. Belajar dari pengalaman, Sean berusaha menggiring ikan agar jauh dari ranting dan ikan pun menyerah. Empat belas pon! inilah perolehan terberat yang kami peroleh sejauh ini. Kami sukses besar, Sean pun merasa keberatan mengangkat ikan. Pesta terus berlanjut. Fish on, black bass ke dua bagi Michael. Ikan terus menukik ke dasar sungai, mencoba melepaskan diri. Kali ini kami dibuat kerepotan, dengan sabar Michael mencoba bertahan. Yuups, hasilnya pun tak mengecewakan. Satu pond lebih berat dari yang di dapat Sean sebelumnya. Kami lalu coba mancing land base, casting dari darat. Ikan menyambar umpan Sean. S ean kembali menjadi champions. Ikan pun angkat tangan. Ekspedisi kami kali ini benar-benar sukses. Berau dan kutai timur ok!!. Mancing Mania… mantap!!***Dudit Widodo – Host Mancing Mania Trans 7

1 komentar:

  1. Team Redaks Berita Mancing,
    Kami mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2013

    Sukses selalu

    BalasHapus