Sabtu, 14 Mei 2011



Satu jam sebelum saya bertemu dengan Laksamana TNI Soeparno, dalam benak pikiran saya, beliau adalah seorang yang tokoh militer yang struktural layaknya militer yang jauh dari sikap bercanda. Pokoknya bayangan saya waktu itu, bahwa orang nomor satu di TNI AL ini, pasti orangnya serem. Namun semua pemikiran saya ternyata salah total saat kami bertemu dan berbincang dengan beliua.

Kesan pertama saya ketika bertemu Beliau dalam hati kecil berkata bahwa Bapak KSAL adalah seperti orang tua yang mengayomi anak-anaknya. Senyum serta wajahnya yang bersahaja, dan juga terlihat kekar, teguh beriman membuat memang pas dan cocoklah dia menjabat sebagai orang nomor satu di TNI AL.

Tidak ada terbayangkan sebelumnya, bahwa saya akan bertemu dengan tokoh TNI AL nomor satu ini. Beliau yang merupakan Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-24 tahun 1978 ini pernah menjabat Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim. Usai menjabat Danguspurlatim, selanjutnya, pria kelahiran 28 September 1955 ini berdinas di Mabes TNI AL sebagai Kepala Dinas Potensi Maritim. Kemudian jabatan terakhir sebelum diangkat sebagai Kasarmatim adalah Waaspam Kasal.

Sebagai perwira dengan spesialisasi 'kapal selam', Laksamana TNI Soeparno pernah mengomandani 3 kapal perang, masing-masing Komandan KRI Badik-623, KRI Nala-363 dan KRI Oswald Siahaan-354, kemudian pada tahun 1999 pernah menjabat Komandan Satuan Kapal Selam Koarmatim.

Wooow kalo dilihat prestasinya sangat luar biasa. Namun pada saat kami berjumpa Beliau, dia memberikan contoh nyata bagi kami bahwa hidup ini penuh warna. "Dalam hidup ada banyak warna ada yang hidup bebas seperti pemancing yang kemana hanya pakai celana pendek, santai, itulah hidup." katanya santai sambil memulai pembicaraan dengan kami.

Dalam pembicaraan selanjutnya nampaknya Bapak Laksamana Soeparno lebih memberikan masukan-masukan kepada kami dengan anekdot-anekdot yang lucu sehingga membuat kami tertawa dan nampaknya gayungpun bersambut, pertemuan dengan orang nomor satu di jajaran TNI AL pun mengalir dengan penuh gelak tawa.

Meski demikan dalam setiap sikap humoris sebenarnya ada makna yang tersirat yang sangat filosofis, bahwa menyampaikan sesuatu perintah bukan harus keras, justru dengan sikap homor itu maka pesan yang disampaikan akan terkenang selamanya. Sepertinya saya juga tidak melupakan peristiwa sejarah dalam hidup saya bisa bincang-bincang dan tertawa bersama dengan orang nomor satu di TNI AL. Terima kasih Tuhan, Terima Kasih Pak Laksamana TNI AL Soeparno, Bapak adalah Guru bagi kami. Terima kasih kawan-kawan dan terima kasih buat Jajaran TNI AL yang terus mensupport perkembangan mancing di tanah.

2 komentar:

  1. Wouw,, memang bnr Pak Parno ini orgx baik! Ak 1 kampung dgn t4 klahiran Beliau (Kampung Sambikerep Surabaya)..
    Beliau mendirikan Kebun binatang mini d Sambikerep yg menjadikan hiburan bg anak2, & keluarga besar beliau jg ramah2 & tdk sombong.
    org yg tdk mampu d berikan santunan berupa perbaikan rmh, biaya sekolah, dll.. Sukses Pak Parno!

    BalasHapus
  2. beliau sangat religius. tiap subuh beliau jadi makmum saya di masjid cutmutia.saya suruh jadi
    imam tak mau.akhirnya saya sendiri yang jadi
    imam jadi kikuk.

    BalasHapus