Pada tanggal 22 Juni 2014 para castinger Sejabodetabek
berkumpul diwaduk bekas galian pasir Suradita Cisauk Tangerang dalam rangka
kopi darat castinger gabuser. Acara yang mempertemukan para castinger dari
berbagai klub yang ada di Jabodetabek diprakarsai oleh SH2G (Snakehead Hunter
Gabusmania) dan A3 (All about anglers).
Dalam acara casting ini di sponsori oleh centrum fish net, TCE Tackles, Joe
Mich, Nila Bakar Pa Ugi dan Tabloid Berita Mancing. Ada ratusan castinger yang
ikut serta dalam acara ini.
Minggu pagi galian pasir di kelurahan Suradita, Cisauk
Tangerang sudah banyak didatangi para castinger dari berbagai penjuru
Jabodetabek dan sebagian luar jabodetabek . Masing-masing castinger memakai
kaos kebanggaan mereka yaitu ada yang berwarna biru, kuning, biru muda, merah,
hitam, putih. Dalam setiap kaos tercantum nama-nama dan gambar logo dari komunitas
atau klub yang mereka naungi. “Dalam kopdar Gabuser kali memang kami tidak
menyediakan kaos seragam. Tujuan kami adalah biar berbagai kaos komunitas yang
berbeda-beda namun bisa menjadi satu. Keragaman bentuk club ternyata bisa
disatukan dalam kopi darat gabuser ini,” cerita Moh Erwin kepada Berita
Mancing.
Persatuan dan rasa persaudaraan para castinger ini terlihat
akrab sekali. Semenjak mereka berdatangan jam
7 pagi semua nampak saling memberikan salam dan jabat tangan.Mereka
nampak membaur bahkan mereka saling
bertukar cerita dan canda tawa.
Pagi tempat pendaftaran ulang para peserta nampak ramai. Para
pancinger di berikan name tag dan kupon makan dan doorprise. Lalu panitia mengumumkan tata
tertib kopi darat gabuser ini. “Acara mancing casting dimulai jam 8 sampai jam
11 siang. Jam 11 siang sampai jam 12 adalah lomba ketangkasan dan jam 12 – 13
adalah acara makan siang, dan acara dilanjutkan sampai jam 3 sore. Ikan yang
dilombakan adalah ikan gabus saja. Ikan yang dinilai adalah panjangnya saja.
Bila terjadi panjang sama maka akan di timbang untu menentukan juara.” kata
Zaenus selaku panitia yang membacakan tata tertib.
Ketika pukul 7.30 panitia memberikan tanda sirene pertanda
acara casting gabus di mulai. Bagaikan semut, para castinger langsung menyebar
ke salah satu galian pasir desa Suradita. Di wilayah Suradita ini banyak sekali
galian tanah dengan luas berhektar-hektar.Bahkan jumlah galian tanah ini ada lebih dari 9
galian tanah. Dalam acara kopdar Gabuser ini memilih salah satu galian tanah
yang sudah diketahui banyak ikan gabusnya. “Kawan-kawan kami banyak mendapat
ikan gabus besar di galian pasir ini.
Cuma galian pasir ini berbahaya karena memiliki kedalaman sampai 30 meter. Jadi
ini sangat bahaya bila ada yang terpeselet,” kata Ki daus menjelaskan kepada
kami.
Para castinger segera memutari danau untuk mencari spot yang
dianggap tempat gabus. Dengan beeraneka kodok palsu mereka mengggempur semua
titik-titik spot. Ternyata tidak mudah
untuk mendapatkan ikan gabus, hanya 4 pancinger yang berhasil mendapat ikan
gabus.
Jam 11 tepat panitia mengumumkan batas waktu mancing sesi
pertama selesai. Satu ersatu par pancinger meninggalkan galin tanah lllu menuju ke base camp. Acara
selanjutnya adalah menguju ketangkasan melempar minnow masuk ke dalam lubang.
Bagi pancinger yang berhasil memasukan minnow ke dalam lubang akan mendapat
hadiah. Acara ketangkasan banyak diminat peserta. Satu persatu mereka terus
menguji ketangkasannya untuk memasukan minnow
ke sbuah lubang di bawah, namun hal ini tidaklah mudah. Hanya sekitar 3
orang yang berhasil dan mendapat hadiah yang dijanjikan oleh panitia.
Usai lomba ketangkasan para peserta kopdar makan bersama. Kebersamaan dalam halini ditunjukan para pancinger saat makan, mereka duduk melingkar bak kendurian. Usai makan istirahat sebentar
kemudian para castinger melanjutkan acara casting memburu ikan gabus. Pemburu
ikan gabus disebut dengan julukan gabuser, ya mereka ini adalah pancinger yang
mencintai ikan gabus. “Kalo saya tertarik ikan gabus karena ikan ini sangat
asik di casting, selain rasanya juga enak sekali. Untuk mancing gabus tidak
semua bisa, kesulitan ikan gabus ini maka
populitas pancinger gabus semakin meningkat hingga sampai ada kopi darat
gabuser,” kata Erwin kepada Berita Mancing.
Lebih lanjutnya Moh Erwin sebagai ketua Kopdar Gabuser
mengatakan bahwa yang paling utama dalam acara ini adalah saling sirahturahmi
antara castinger. “Ini ajang pertemuan castinger. Jadi hasil mancing adalah
nomor sekian. Apa lagi saat ini sebentar menyambut hari puasa, jadi pas bener
acara ini. Namun demikian pemberian hadiah kepada para pemenang merupakan
rangsangan tersendiri bagi peserta untuk terus berharap untuk mendapat ikan,”
kata Moh Erwin kepada Berita Mancing.
Sampai batas waktu pukul 15.00 para peserta selesai mancing
dan sekarang saat mereka menuju ke base camp lomba untuk saling tegur sapa dan
canda tawa sesama castinger. Panitia lalu membagi banyak doorprise dan
tentuanya hadiah kepada pemenang lomba gabuser.
Meski tanpa music dang dutn tanpa music organ tunggal namun
acara ini tetap semarak dan meriah. Lomba atau gathering di alam bebas telah
memberikan inspirasi kebersamaan dan brotherhood para pancinger castinger perlu
menjadi contoh bagi pancinger di nusantara perlunya damai meskipun berbeda klub
atau komunitas yang dimiliki. Kami semua pulang dengan hati riang setelah
casting dengan saudara-saudara sehobi, inilah nilainya yang tiada arti.**
0 komentar:
Posting Komentar