Banda Aceh Fishing Tournament
It’s Time For Fishing At Banda Aceh
Dalam agenda Visit Banda Aceh Banda Year 2011, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh bersama Tabloid Berita Mancing dan Fishyforum.com, pada tanggal 22 – 24 April menggelar turnamen mancing berskala nasional dengan nama “Banda Aceh Fishing Tournament”. Turnamen yang baru pertama kalinya diadakan di Banda Aceh diikuti 25 tim yang berasal dari Medan, Jakarta dan Banda Aceh. Selain turnamen di laut, digelar juga lomba mancing dari tanggul penahan ombak pantai Ulee Lheu dengan peserta 470 pancinger. Meski baru pertama kali di selenggarakan turnamen mancing acara berjalan cukup seru dan hasilnya banyak tim yang mendapat ikan-ikan tuna berukuran besar hingga 64 kg.
Malam 22 April semua peserta bertemu dan saling berkenalan dengan panitia turnamen dalam acara welcome dinner & briefing turnamen. Dalam kesempatan tersebut Bapak Wali kota Banda Aceh, Ir. Mawardy Nurdin, M.EngSc menyampaikan pesan kepada para peserta untuk mensukseskan program Visit Banda Aceh year 2011 dimana ”Kota Banda Aceh bermaksud menjadikan pariwisata dan kebudayaan sebagai sektor unggulan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Berbagai upaya untuk mendukung pengembangan wisata terus dipersiapkan, diantara pengembangan objek destinasi wisata, promosi, peningkatan kapasitas SDM pelaku wisata, pembenahan transportasi dan penataan regulasi di sektor transportasi dan kepariwisataan. Semoga dengan digelarnya Banda Aceh Fishing Tournament ini, destinasi memancing di Banda Aceh bertumbuh. Kami ucapkan selamat berlomba,” kata Wali Kota dalam sambutan di welcome dinner.
Usai acara ramah tamah, panitia dan dewan juri melakukan tehnikal meeting membahas soal peraturan dan tata cara mancing bersama peserta. Pada saat itu juga Ketua Juri, Kang Ito menjelaskan secara detail peraturan turnamen, dimana pancinger bisa mancing secara handline ataupun tehnik lain. Sedangkan kategori juara umum 1, 2 dan 3 adalah tim yang berhasil mendapat ikan terberat 1, 2 dan 3 dari lima speseis ikan yang dipertandingkan yaitu tuna, kuwe, tenggiri, barakuda dan kurisi ijo. Setelah semua memahami aturan turnamen para peserta satu persatu mempersiapkan diri untuk berlomba.
Sabtu pag, 23/4, usai sholat subuh , peserta satu persatu mulai sibuk loading alat pancing ke kapal. Di sana sini para pancinger terlihat ramai mempersiapkan segala keperluannya untuk menghadapi turnamen. Sebelum acara pelepasan start turnamen semua peserta berdoa bersama yang di pimpin tokoh alim ulama Ulee Lheeu. Usai berdoa bersama Bapak Mawardy Nurdin, Wali Kota Banda Aceh, memberi aba-aba start lomba dengan menembakan pistol suar, doorrrr.... tanda start turnamen dimulai. Kapal peserta pun berbaris dan bergerak meninggalkan dermaga kuliner Ulee Lheu. Semua kapal nampaknya menuju ke lokasi-lokasi memancing yang mereka anggap banyak ikannya.
Dari pemantauan radio RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) yang ditempatkan dalam boat, ternyata banyak kapal peserta yang mendapatkan strike. Lewat tengah hari kami menerima laporan bahwa terdapat tim yang mendapat ikan tuna di atas 50 kg. Laporan-laporan via radio tentu saja membuat turnamen sangat seru.
Menjelang malam semua kapal harus sampai di Gapang Resort paling lambat pukul 21.00. Hasil turnamen pada hari pertama, pada jam 18.35 tim Ranub Sulaseh dengan pancinger topan menimbang ikan tuna seberat 37.50 kg. Tim Magna dengan pancinger Burhan pada jam 19.05 menimbang ikan tuna seberat 63.60 dan GT seberat 11.80 kg. Pada jam 19.41 panitia menimbang ikan hasil pancingan tim MFC (Medan Fishing Comunnity) dengan pancinger Adi darma dan Hendi yang mendapat ikan GT seberat 22.80 kg dan 14.10 kg. Tim Xenon 2 dengan pancinger Iyal menimbang 3 Gt dengan bobot masing-masing 11 kg, 9.50 kg dan 9.10 kg. Tim yang belakangan menimbang adalah tim Rakan Baru dengan pancinger Ishak dengan berat ikan 8 kg.
Pada hari kedua tanggal 24 April nampaknya persaingan semakin seru, hal ini terlihat dari wajah-wajah yang tetap semangat saat mereka harus start mancing pada pukul 03.00. Nampaknya semua pancinger tidak mau ketinggalan sehingga pukul 03.00 kapal-kapal para pancinger sudah berangkat.
Setelah semua peserta meninggalkan Resort Gapang – Pulau We, kami hanya memantau perkembangan turnamen lewat radio. Sesekali kami memonitor bahwa tim Magna kembali mendapat ikan besar. Kejelasan informasi baru kami terima pada jam 13.19, ketika kami dikejutkan oleh penimbangan ikan tuna tim Magna dengan pancinger Burhan yang mendapat ikan tuna seberat 64 kg. Semua yang menyaksikan langsung berdecak kagum.
Selanjutnya pada jam 14.24 tim Xenon 1 mendapat ikan tuna seberat 38 kg. Sementara itu tim Rakan Baru dengan pancinger Ishak menimbang ikan tuna sberat 44.70 kg dan 16.50 kg dan 26.10 kg. Pada jam 14.47 tim Formasu juga menimbang ikan seberat 28.80 kg.
Selama dua hari turnamen terjawab sudah siapa yang menjadi juara. Tim Magna yang menimbang ikan tuna seberat 64 kg dan 63.60 kg otomatis menyabet dua gelar juara yaitu juara Pertama dengan hadiah Rp. 20 juta dan juara Ketiga dengan hadiah Rp 15 juta. Kebahagian tim Magna juga semakin bertambah kategori kapten terbaik di raihnya juga dengan hadiah sebesar Rp 2 juta.
Untuk juara spesies tuna 1 diraih oleh tim Xenon 1 dengan yang mendapat ikan tuna seberat 38 kg, maka tim Xenon 1 berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp. 2 juta. Sedangkan untuk spesies tuna 2 diraih oleh tim Ranub Seulaseuh yang menimbang ikan tuna seberat 37.50 kg dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 1juta. Untuk juara kategori spesies kuwe 1 dan 2 diraih oleh tim MFC (Medan Fishing Community) yang menimbang 2 GT seberat 22.80 kg dan 14.10 kg, maka tim mendapat hadiah Rp 2 dan Rp 1 juta. Secara keseluruhan turnamen yang di usung oleh Disbudpar Banda Aceh, yang dipimpin Pak Reza Pahlevi berlangsung sukses dan turnamen ini menjadi moment penting untuk meningkatkan citra bahwa destinasi memancing di Aceh sangat bagus, pas seperti slogan ”It’s time for fishing at Banda Aceh”.***Marcus Widhi Nugroho
Tim Magna Luar Biasa
Semua orang di basis turnamen taman kuliner, Ulee Lheu dibuatnya berdecak kagum, ketika menyaksikan penimbangan ikan tuna seberat 64 kg oleh tim Magna. ”Luar biasa, hebat,” kata beberapa orang kagum melihat tim Magna. Secara spontan saya pun memberika selamat kepada tim Magna dan berjabat tangan dengan Pak Burhan yang memancing ikan. Saat berjabat tangan, saya merasakan jari tangan Pak Burhan sanga kokoh dan kuat. ”Saya sering mancing secara manual mendapat ikan tuna berukuran besar, kali ini tim kami beruntung mendapat dua ikan tuna besar,” kata Burhan kepada saya. Ketika saya tanya berapa jam duel dengan tuna? Burhan menjawab pelan bahwa dirinya merasa tidak ingat berapa menit fight dengan tuna, namun katanya tidak lebih dari satu jam. ”Tim kami juga membawa dokumentasi video bagamai cara fight saya terlihat jelas,” kata Burhan sambil menunjukkan video dirinya saat fight. Saat kami saksikan kembali berdecak kagum ketika Burhan secara handline cukup kuat menarik ikan.***mrk
Reza Pahlevi, Kadis Budpar Banda Aceh
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Reza Pahlevi, nampaknya tersenyum ceria ketika melihat banya ikan tuna yang berukuran besar berhasil dipancingnya. Berbeda ketika satu minggu sebelum turnamen berlangsung, Pak Reza dan jajaran terlihat kelelahan. Namun rasa lelah dan capek seketika hilang ketika turnamen berjalan sukses dengan hasil spektakuler. Jadi wajar saja ketika dirinya melihat banyak ikan besar terpancing, pak Reza dan jajaran tersenyum bangga. Bahkan saat kami minum kopi sehabis turnamen, Pak Reza memberikan anekdot lucu yang membuat kawa tertawa terbahak-bahak, ”Ikan boleh lahir dimana-mana, tapi besarnya pasti di Aceh, buktinya nyata kan?” kata Reza Pahlevi disambut gelak tawa panitia dari Jakarta. Reza Pahlevi patut senang sebab penggagas dan pelaksanaan turnamen adalah dirinya bersama staf disbudpar Banda Aceh.***mrk
Popper Untuk Pengumpul Sampah
Untuk merangsang agar tidak membuang sampah ke laut secara sembarangan maka panitia secara spontan akan memberikan hadiah berupa popper kepada tim yang mengumpulkan sampah terbanyak. Hadiah pengumpul sampah terbanyak justru menarikperhatian Wali Kota Banda Aceh, ”Ini ide bagus untuk mendidik masyarakat tidak membuang sampah ke laut,” Kata Mawardy Nurdin, saat menyerahkan popper dan sebesar Rp. 500 ribu kepada tim Formasu - Medan, yang berhasil mengumpulkan sampah seberat 13 kg.*** mrk
Rayakan Kesuksesan Dengan Minum Kopi
Membuat turnamen mancing dalam kurun waktu satu setengah bulan bukanlah pekerjaan yang gampang. Kerja keras secara marathon membuat kunci turnamen ini berhasil. Menyadari hal ini jajaran Disbudpar yang dipimpin oleh Reza Pahlevi kemudian melibatkan banyak orang. ”Keberhasilan penyelenggaraan karena kami melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan terus bekerja hingga akhir acara,” tutur Reza Pahlevi saat makan bersama dengan panitia dari Fishy forum. Usai syukuran kecil dengan panita aceh diwakili Pak Reza dan Pak Fahmi, pihak panitia dari fishyforum.com terdiri dari Markus, Tommy123, Kang ito, Trias, Verdi, Rushdy, Ronnstef, Agung dan Uki melanjutkan ”pesta kecil” dengan minum kopi Solong di Ulee Kareng. Hemm rasa kopi nikmat sekali.***mrk
RAPI benar-benar rapi
Dalam turnamen kali ini yang patut diberikan ajungan jempol adalah tim pengamat dari RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia). Dalam turnamen ini anggota RAPI selain sebagai radio operator di atas kapal namun dirinya juga sebagai pengamat turnamen yang nota bene kepanjangan dari dewan juri. Dalam turnamen mancing mancing ini RAPI berperan penting, mulai membuat Posko Induk di Ulee Lheu, posko di atas kapal dan posko di Gapang. Semua posko-posko yang menjadi sekretariat di siapkan secara rapi dan teratur, sehingga turnamen berjalan lancar berkat kerjasama dengan pihak RAPI Banda Aceh.***mrk
0 komentar:
Posting Komentar